Mohon tunggu...
yahya tara
yahya tara Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Negeri Surabaya

S1 Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Batin dalam Diri, Mengapa Bisa Terjadi?

21 Desember 2022   05:55 Diperbarui: 21 Desember 2022   06:10 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika id dan superego manusia seimbang, ia dapat memuaskan kesenangan tanpa melanggar aturan. Tetapi kenyataannya dua komponen ini saling tarik-menarik. Inilah mengapa sering terjadinya konflik batin dalam diri manusia. Ketika terjadi konflik yang tidak dapat terselesaikan antara dua komponen ini akan menimbulkan kecemasan atau rasa stress. Contohnya ketika manusia ingin memutuskan melakukan sesuatu seperti ingin minum alkohol, ia ingin memuaskan nafsu dalam dirinya yang berasal dari Id, namun ia sebenarnya tidak ingin melakukan karena adanya norma terhadap alkohol. Maka akan menimbulkan perdebatan antara komponen Id dan Superego, karena kedua komponen ini cukup berlawanan.

3. Ego (Prinsip Realitas)

Ego adalah penghubung atau penyeimbang antara Id dan Superego pada manusia dengan dunia nyata. Penyeimbang ketika kemauan id tidak dapat diwujudkan, yang tidak sesuai dengan aturan di masyarakat. Maka manusia menyesuaikan dirinya melalui komponen ego ini. Seperti menentukan waktu dan cara yang tepat untuk memuaskan kebutuhan yang berorientasi pada peluang yang memiliki resiko minimal. Ego adalah salah satu komponen kepribadian manusia yang dapat dikendalikan.

Jadi dalam satu tubuh manusia itu sebenarnya tidak memiliki 1 komponen kepribadian saja. Manusia adalah dinamika dari ketiga komponen kepribadian diatas. Manusia merupakan gabungan dari Id, Ego, dan Superego. Ketiga komponen kepribadian ini memiliki ciri khas yang berbeda-beda yang membentuk kepribadian manusia. Menurut Freud gabungan dari ketiga komponen kepribadian ini akan menghasilkan salah satu dari dua tipe orang.

Tipe-tipe orang menurut Freud :

  • Mampu menghadapi realita dengan baik, memiliki ego yang cenderung kuat. Manusia dengan tipe ini mampu memiliki solusi yang tepat dari setiap permasalahan hidupnya.
  • Tidak mampu menghadapi realita, dan egonya cenderung lemah. Manusia dengan tipe ini tidak mampu menyelesaikan permasalahan kehidupan dengan baik, cenderung impulsive dan mudah stress.

Lalu mengapa manusia bisa memiliki ego yang lemah?

Ego yang lemah bisa terjadi karena adanya masa kecil yang kurang ideal. Karena masa kecil adalah masa dimana ego manusia belajar beradaptasi dengan realita. Dan Superego manusia muncul sejak usia balita, sedangkan id adalah bawaan dari lahir. Menurut Freud jika manusia tidak dapat mengembangkan cara adaptasi yang baik di masa kecilnya, maka akan memiliki permasalahan di masa dewasa. Misalnya pola asuh orang tua yang salah di masa kecil, atau memiliki traumatik terhadap suatu hal, maka akan berpengaruh pada permasalahan yang dialami pada masa dewasa.

Bagaimana cara memperkuat ego?

  • Melihat masa lalu terutama childhood. Seperti melihat bagaimana hubungan dengan orang tua atau pola asuh orang tua. Dan mengetahui dampak dari pengalaman masa kecil yang mempengaruhi kemampuan ego di masa dewasa.
  • Menyalurkan kecemasaan dengan bercerita ke orang lain yang dipercaya. Dengan bercerita mengenai perasaan dan hal yang sedang dialami akan membantu menyalurkan kecemasan dan mengurangi stress.
  • Mencari defense mechanism yang paling tepat dan sehat. Yaitu mekanisme pertahanan untuk menangani masalah yang tidak menyenangkan dari alam bawah sadar manusia.  

Sumber :

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
Suryabrata, Sumardi. 2012. Psikologi Kepribadian. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Wikipedia.org. (2022, 26 November). Sigmund Freud. Diakses pada 19 Desember 2022, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Sigmund_Freud

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun