Wisma BCA Bukit Semarang Baru telah menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan menerapkan berbagai elemen green building, termasuk penggunaan material bangunan ramah lingkungan dan teknologi yang mendukung efisiensi energi. Di antaranya adalah penggunaan sistem pencahayaan LED hemat energi, ventilasi alami yang mengurangi kebutuhan akan pendingin udara, serta penerapan teknologi smart building yang memungkinkan pengelolaan energi secara lebih efisien.
Namun, yang perlu digarisbawahi di sini adalah pentingnya konservasi energi dalam penerapan green building. Mengingat bahwa sektor bangunan menyumbang sekitar 40% dari total konsumsi energi global, peran gedung-gedung perkantoran dalam mengurangi jejak karbon melalui efisiensi energi menjadi sangat penting. Di sinilah Wisma BCA menunjukkan bahwa penerapan teknologi ramah lingkungan dapat mengurangi ketergantungan pada energi yang bersumber dari fosil, dan berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca.
Meskipun Wisma BCA sudah melakukan langkah-langkah positif dalam konservasi energi, masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki. Pertama, konservasi energi tidak hanya berhenti pada penggunaan teknologi efisien seperti lampu LED atau AC yang hemat energi. Ada potensi yang lebih besar dalam penggunaan sumber energi terbaru yang belum banyak dimanfaatkan, seperti panel surya atau sistem pembangkit energi terbaru lainnya.
Penggunaan panel surya di atap gedung, misalnya, dapat mengurangi ketergantungan pada listrik yang berasal dari sumber energi konvensional. Dengan beralih ke energi terbaru, Wisma BCA dapat lebih lanjut mengurangi jejak karbonnya, sekaligus menurunkan biaya operasional jangka panjang. Meskipun biaya instalasi panel surya cenderung lebih tinggi di awal, teknologi ini semakin terjangkau dan dapat memberikan penghematan yang signifikan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penerapan panel surya dan sistem pembangkit energi terbaru lainnya seharusnya menjadi bagian integral dari konsep green building di gedung-gedung besar.
Kedua, pengelolaan energi yang lebih cerdas melalui sistem manajemen energi yang lebih terintegrasi perlu ditingkatkan. Wisma BCA sudah menerapkan teknologi smart building, namun ada banyak peluang yang belum dimanfaatkan secara maksimal, seperti penggunaan sensor untuk mengatur suhu ruangan secara otomatis, atau sistem yang lebih canggih untuk mengatur penggunaan listrik berdasarkan tingkat okupansi gedung. Dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT), pengelolaan energi dapat dilakukan secara lebih presisi, memastikan bahwa energi hanya digunakan ketika dibutuhkan untuk mengurangi pemborosan.
Penghematan Energi : Cara efektif mengurangi biaya operasional.
Pada dasarnya, tujuan utama dari penerapan green building adalah mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan efisiensi operasional. Konservasi energi yang efektif dapat membantu menurunkan biaya operasional gedung secara signifikan, yang pada gilirannya akan memberikan manfaat ekonomi bagi pemilik gedung maupun penghuni. Di Wisma BCA, beberapa langkah dapat diambil untuk mencapai hal tersebut:
1. Optimalisasi penggunaan sistem pendinginan
Salah satu cara untuk menghemat energi di gedung bertingkat adalah dengan mengurangi penggunaan sistem pendingin udara. Penerapan ventilasi alami yang lebih maksimal, seperti penggunaan jendela yang dapat dibuka untuk sirkulasi udara, dapat mengurangi kebutuhan akan AC. Selain itu, penataan bangunan yang lebih memperhatikan orientasi matahari dan penggunaan material insulasi termal juga dapat mengurangi beban pendinginan.
2. Penggunaan teknologi smart building yang lebih canggih
Sistem manajemen energi berbasis IoT dapat memungkinkan pengelolaan yang lebih efisien. Misalnya, sensor suhu dan cahaya yang mengatur pencahayaan dan suhu ruang secara otomatis akan mengurangi pemborosan energi yang tidak diperlukan.