Stunting merupakan kondisi dimana gizi pada anak kurang yang terjadi ketika kebutuhan makanan tidak terpenuhi dengan baik. Sehingga perlu adanya upaya untuk melakukan pencegahan stunting terutama pada layanan kesehatan paling dasar yaitu di Posyandu. Fokus pencegahan stunting pada kegiatan ini memanfaatkan 2 aspek yaitu media sosial dan pangan lokal.Â
Media sosial merupakan sarana yang paling banyak digunakan dan digunakan sebagai sarana pembelajaran dan pangan lokal merupakan pangan yang sering dikonsumsi masyarakat dari yang dihasilkan pada tiap daerah.
Tujuan dari kegiatan ini yaitu pencegahan stunting dengan memanfaatkan media sosial yang sering digunakan sebagai sarana menyebarkan informasi dan pangan lokal yang sering dijumpai di lingkungan sekitar sebagai pahan pokok untuk pemenuhan gizi dalam pencegahan stunting.Â
Pemanfaatan kedua aspek tersebut membuat suatu daerah dapat melakukan ketahanan pangan secara mandiri yang akan memperoleh manfaat dalam hal ketersediaan pangan. Kemudian dalam melakukan hal ini tentunya perlu memperhatikan aspek lingkungan agar lingkungan sekitar tetap terjaga.
Kegiatan ini merupakan hibah kegiatan Pengabdian Masyarakat yang didanai oleh Kemdikbudristek dengan judul "Pemberdayaan Masyarakat melalui Posyandu dengan Pemanfaatan Media Sosial dan Pangan Lokal sebagai Upaya Pencegahan Stunting menuju Ketahanan Pangan yang Berwawasan Lingkungan". Lokasi kegiatan ini berada di Posyandu Melati 3 Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.Â
Pada kegiatan ini sebagai Ketua Pengabdian yaitu Henny Prasetyani, M.Pd. (dosen Prodi Sistem dan Teknologi Informasi), serta anggota Umar Hidayat, S.Si., M.Gizi (dosen Prodi Gizi) dan Raditya Ahmad Rifandi, S.Kel., M.Ling. (dosen Prodi Ilmu Lingkungan). Kegiatan ini juga dibantu oleh para mahasiswa dari Prodi STI, Gizi, dan Ilmu Lingkungan.
Kegiatan yang dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi media sosial dan pangan lokal. Aplikasi media sosial bertujuan untuk menyebarkan informasi terkait gizi dan stunting melalui konten yang diupload.Â
Pangan lokal digunakan untuk pemenuhan gizi terutama dalam pemberian PMT di Posyandu. Pemanfaatan kedua aspek ini diharapkan dapat mewujudkan ketahanan pangan, yang didukung dengan pembuatan kebun mini/green house yang dilakukan budidaya tanaman untuk pemenuhan gizi.
 Lalu dengan mewujudkan ketahanan pangan juga akan mendukung lingkungan dengan membuat pupuk alami dengan eco enzym. Hasil pupuk alami dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman di kebun mini/green house.Â
Pembuatan pupuk alami juga dapat mengurangi sampah yang akan berdampak ke lingkungan. Kegiatan yang dilakukan di Posyandu sebagai peningkatan layanan/fasilitas posyandu merupakan upaya untuk pencegahan stunting pada balita untuk menuju Kemandirian Kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H