Mohon tunggu...
Ghatan SAY
Ghatan SAY Mohon Tunggu... Dosen - Jurnalis Kompasiana

Sebagai jurnalis di Kompasiana saya siap di kritik dan di evaluasi, silahkan sampaikan saran dan masukan untuk Kompasiana lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

FGD Pengembangan Desa Wisata Timpik, Kolaborasi Perangkat Desa, Pokdarwis, PKK dan Pelaku Kesenian Susun Paket Wisata Terpadu

13 Oktober 2024   23:32 Diperbarui: 14 Oktober 2024   03:13 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Timpik terus berbenah dalam mengembangkan potensi wisata berbasis edukasi dan budaya. Pada hari ini, kegiatan Focus Group Discussion (FGD) sukses digelar dengan melibatkan perangkat desa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), serta para pelaku seni dan budaya lokal. 

Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Timpik, Bapak Triyono, yang menyampaikan pentingnya kerja sama dan kolaborasi untuk memajukan desa sebagai destinasi ecoedu culture tourism.

Dalam sambutannya, Bapak Triyono menekankan bahwa Desa Timpik memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa, yang belum sepenuhnya dioptimalkan. "Kita memiliki potensi besar, dari keindahan alam, seni budaya lokal, hingga produk kerajinan tangan yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Ini saatnya kita menyusun strategi untuk menjadikan Desa Timpik sebagai destinasi unggulan wisata berkelanjutan," ujarnya.

Kegiatan FGD ini bertujuan untuk menggali ide dan menyusun paket wisata desa yang mampu mengintegrasikan berbagai potensi lokal. Dalam diskusi, Pokdarwis bersama pelaku seni desa memaparkan beberapa ide kreatif, seperti:

  • Trekking alam dan agro-wisata, yang memanfaatkan keindahan hutan dan lahan pertanian sekitar desa.
  • Pertunjukan seni budaya seperti tari tradisional dan musik gamelan yang akan menjadi atraksi utama bagi wisatawan.
  • Workshop kerajinan lokal di mana pengunjung dapat belajar membuat kerajinan dari bahan-bahan ramah lingkungan.
  • Program edukasi lingkungan untuk pelajar yang menggabungkan kegiatan wisata dengan pembelajaran tentang konservasi dan keberlanjutan.

Dari diskusi ini, beberapa potensi unggulan desa yang telah ada juga dibahas lebih lanjut, seperti air terjun, area trekking hutan, dan kesenian tradisional. Para peserta sepakat untuk mengembangkan paket wisata terpadu yang meliputi edukasi, budaya, dan petualangan alam.

tim pengabdi drtpm unnes
tim pengabdi drtpm unnes

Sebagai hasil dari FGD ini, perangkat desa bersama Pokdarwis dan pelaku kesenian sepakat menyusun paket wisata unggulan yang akan mulai dipasarkan dalam beberapa bulan ke depan. Paket ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan lokal maupun internasional yang tertarik dengan wisata edukatif dan budaya.

"Kami optimis, melalui kolaborasi ini, Desa Timpik akan semakin dikenal sebagai destinasi wisata unggulan. Bukan hanya sekedar tempat untuk berlibur, tetapi juga sebagai tempat belajar dan melestarikan budaya lokal," kata salah satu anggota Pokdarwis.

Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan potensi ekonomi desa melalui pariwisata. Dengan dukungan penuh dari pemerintah desa dan partisipasi aktif masyarakat, Desa Timpik siap melangkah menuju masa depan sebagai desa wisata berkelanjutan yang inovatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun