Mohon tunggu...
YAHYA KHOIRUL AZIZ
YAHYA KHOIRUL AZIZ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PGMI UIN Sunan Kalijaga 21104080030

Mahasiswa PGMI UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Syawalan di Rembang: Agenda Tiap Tahun yang Ditunggu-tunggu Wisatawan

18 April 2024   12:35 Diperbarui: 18 April 2024   12:41 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Syawalan merupakan agenda yang dilaksanakan setelah tujuh hari pasca lebaran Idul Fitri. Agenda ini, biasanya dilaksanakan di semua daerah-daerah tiap kabupaten atau kota. Syawalan digelar dengan cara yang unik dan bermacam-macam sesuai tradisi di setiap daerahnya. Salah satunya yang diadakan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Tradisi syawalan di Kabupaten Rembang selalu dilaksanakan mulai lebaran Idul Fitri. Pada tahun 2024, agenda syawalan digelar selama tujuh hari, mulai dari tanggal 11 April sampai 18 April di Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang. Dilansir dari website rembangnews.com Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang, Muttaqin mengatakan bahwa pedagang yang menggelar lapak di area sekitar Taman Rekreasi Kartini sekitar 200-an lapak. Ratusan pedagang tersebut menjajakan dagangannya di dalam ataupun luar daerah.

Menurut berita dari r2brembang.com perputaran ekonomi semakin meningkat. Muttaqin memprediksi akan ada peningkatan dari tahun- tahun sebelumnya. Terlebih pada tahun ini terjadi kenaikan harga sewa lapak. Pada tarif lama, pedagang hanya dibebani biaya sewa sebesar Rp 1000/meter/hari. Sedangkan tarif sewa lapak saat ini naik menjadi Rp 3000/meter/hari.

Para pedagang tersebut tidak hanya dari masyarakat sekitar, akan tetapi banyak berdatangan dari luar daerah. Mereka berdagang beraneka ragam macam produk, seperti bunga hias, gerabah, aneka mainan unik, kuliner, dan masih banyak lainnya. Antusiasme warga dalam acara ini sangat tinggi dan mereka selalu menggunakan momen syawalan ini untuk berbelanja berbagai produk dan tidak lupa berkuliner ria.
Tradisi syawalan di Rembang menjadi salah satu daya tarik wisatawan lokal maupun luar daerah untuk berkunjung ke sana. Waktunya yang bertepatan dengan liburan Idul Fitri menjadikan tempat ini selalu ramai pengunjung. Agenda yang hanya sekali dalam setahun ini, menjadi momen menikmati liburan Idul Fitri. 

Dari informasi di rembangnews.com Kunjungan wisatawan yang datang ke Rembang juga mengalami kenaikan. Yaitu mencapai 109.770 per 14 April 2024. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi keenam se Jawa Tengah dengan wisatawan terbanyak selama liburan lebaran idul Fitri ini.

Oleh karena itu, pemerintah kabupaten setempat memanfaatkan momen acara Syawalan ini juga dijadikan alat untuk menarik minat wisatawan untuk datang ke Kabupaten Rembang. Wisata ini merupakan salah satu wisata seni budaya yang bisa menjadi wadah edukasi bagi generasi muda sehingga tradisi ini bisa terus dilestarikan.

Di sela-sela acara syawalan di Taman Kartini Rembang, pada hari ini 18 April 2024 dimeriahkan juga arak-arakan kirab. Kirab tersebut merupakan bagian dari acara sedekah laut Tasikagung, Rembang. Kirab tersebut diikuti masyarakat dengan sebagian peserta kenakan pakaian adat. Selain itu, juga ada mobil-mobil yang mengangkut ogoh-ogoh dan sound system untuk meriahkan kirab tersebut.

Dari pantauan liputan fativa.id Ribuan masyarakat membanjiri jalanan mulai dari start di Pelabuhan desa Tasikagung sampai Tugu Adipura Rembang, depan kantor DPRD Rembang. Setelah arak-arakan berlangsung, kemudian diadakan larung sesaji di Pantai Kartini Rembang. 

Dengan demikian, rangkaian acara syawalan di Kabupaten Rembang ini membawa dampak ekonomi yang sangat pesat. Dimana banyak pedagang yang menjajakan makanan dan minuman di sepanjang jalan raya Taman Kartini Rembang. Ditambah dengan adanya arak-arakan kirab sedekah laut desa Tasikagung membuat wisatawan yang datang semakin banyak di sekitar Taman Kartini Rembang. Syawalan di Rembang tidak hanya melestarikan tradisi sebelumnya, akan tetapi juga memutar roda perekonomian yang ada di Kabupaten Rembang. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun