Mohon tunggu...
YAHYA KHOIRUL AZIZ
YAHYA KHOIRUL AZIZ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PGMI UIN Sunan Kalijaga 21104080030

Mahasiswa PGMI UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ice Breaking, Senjata Ampuh Mencairkan Atmosfer dalam Pembelajaran

5 Maret 2024   13:55 Diperbarui: 5 Maret 2024   14:13 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen pribadi

Pendidikan merupakan satu aspek kehidupan yang paling krusial yang menentukan kemajuan suatu bangsa. Guru sebagai pendidik harus mampu menumbuh kembangkan dan mempersiapkan peserta didik untuk mengembangkan potensinya. Potensi yang dimiliki dapat muncul apabila dibina dan dibimbing oleh guru melalui pembelajaran di kelas. Kunci utama keberhasilan proses pembelajaran ditunjang oleh guru dalam mengatur suasana kelas. Kelas yang efektif dilihat dari peserta didiknya saat pembelajaran, apakah mereka dalam suasana senang, tenang, bahagia, atau tidak.
Suasana yang menentukan dalam kelas tersebut adalah strategi mengajar guru yang digunakan dalam pembelajaran. 

Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat memengaruhi proses pembelajaran yang  efektif dan efisiensi serta akan membuat suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian, dapat mendorong semangat serta motivasi belajar peserta didik untuk belajar lebih otimal.Peserta didik biasanya saat pembelajaran, mereka kurang fokus, jenuh, dan sampai tidak memerhatikan penjelasan guru. Hal itu, dipengaruhi oleh kurangnya minat belajar sisswa. Oleh karena itu, guru juga harus peka terhadap suasana kelas, jika peserta didik sudah tidak nyaman dan tidak senang dalam pembelajaran.

Peningkatan minat belajar siswa dapat ditumbuhkan dengan salah satu kegiatan di sela-sela pembelajaran, yaitu ice breaking. Ice breaking adalah kegiatan yang dilakukan untuk menarik kefokusan dan perhatian serta mencairkan suasana di dalam forum menjadi keadaan yang lebih kondusif dan semangat kembali. Ice breaking dapat diterjemahkan sebagai sebuah solusi dalam memecahkan suasana yang beku dalam fikiran atau fisik.

Dalam pembelajaran seharusnya memasukkan kegiatan ice breaking. Dikarenakan Ice breaking  mampu membangun suasana belajar secara dinamis, semangat, dan antusiasme dalam kegiatan pembelajaran.  Guru dapat melaksanakan ice breaking di awal, sela-sela, ataupun akhir pembelajaran. Dengan demikian, melalui ice breaking diharapkan proses pembelajaran yang awalnya kurang menyenangkan dan membosankan menjadi menyenangkan. Siswa yang kurang memperhatikan penjelasan materi dari guru menjadi semangat dan memiliki minat belajar. Jika hal tersebut, bisa dilakukan siswa dalam menjaga konsentrasinya dalam pembelajarannya maka siswa dapat mudah paham akan materi yang disampaikan oleh guru.

Beberapa bentuk ice breaking yang dapat diterapkan oleh guru yaitu :


1.Yel-yel
Yel-yel digunakan untuk mengetahui kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Biasanya yel-yel dilaksanakan di awal jam pembelajaran.


2.Tepuk tangan
Tepuk tangan biasanya paling sering dilakukan, karena tidak memerlukan persiapan yang banyak. Contoh tepuk tangan seperti, tepuk semangat, tepuk diam, tepuk konsentrasi dan sebagainya


3.Games
Games ini juga paling disukai oleh peserta didik, karena mereka diajak untuk melakukan permainan. Biasanya sampai membuat peserta didik heboh. Rasa ngantuk, bosan, jenuh menjadi hilang seketika berubah menjadi lebih semangat dalam pembelajaran.


Dengan demikian, sudah tidak diragukan lagi manfaat dari kegiatan ice breaking dalam pembelajaran. Diantara manfaatnya adalah :


1.Membangun komunikasi antar peserta didik, karena dengan adanya ice breaking membuka peluang peserta didik untuk beriteraksi, berkolaborasi, dan membentuk hubungan yang positif dalam kelas

2.Meningkatkan keaktifan siswa, karena dapat merangsang siswa untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran.

3.Mendorong minat belajar, karena ice breaking dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Siswa cenderung lebih antusias dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran setelah mengalami kegiatan ice breaking yang menarik.

4.Meningkatkan pemahaman guru terhadap peserta didik. Guru dapat lebih memahami dan mengenali kepribadian, minat, dan gaya belajar masing-masing peserta didik. Hal ini membantu guru untuk Menyusun perencanaan strategi mengejar sesuai kebutuhan peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun