Mohon tunggu...
Yahya Farida
Yahya Farida Mohon Tunggu... -

yahya farida|surakarta|mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Is This Only Misunderstanding Between Anies Baswedan Vs Ustadz Ym?

15 Desember 2014   00:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:19 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

in the bloomy desember morning, I wake up  at 4 o'clock, Because what? I think you will understand if you know my status as student at a state university in Surakarta. hoaamhhh... (-_-) I wake up earlier because last night I dreamed about my development lecturer, he ask my task last week.  so I woke up and take my Pc and start working my task to give an opinion about Anies vs Ustadz YM . common! Let's Check this out!


Balik ke jati diri aja deh yaa (jiwa nasionalis yang cinta bahasa indonesia) hahahaha... (bilang aja ga bisa ngetik puluan karakter pake bahasa inggris -_-) . oke, kita liat apa yang sedang menggemparkan netizen mengenai pernyataan bapak kemendikbud tercinta kita :


Mendikbud Anies Baswedan pada bulan lalu mengatakan kementeriannya sedang mengevaluasi proses belajar mengajar yang selama ini berlangsung di sekolah-sekolah negeri. Diantaranya terkait tata tertib cara membuka dan menutup proses belajar, termasuk doa sebelum pelajaran dimulai dan doa ketika hendak pulang sekolah yang selama ini identik dengan cara Islam” (tribunnews.com)


Anies dalam keterangan pers di kantornya, mengatakan akan merevisi tata cara tersebut. Dia mengatakan, karena ada protes dari orangtua siswa, akibat dominasi penganut agama tertentu dalam proses belajar mengajar. (http://www.atjehcyber.net/2014/12/ym-ab.html)


hal ini sudah dapat ditebak kemana alurnya, bapak kemendikbud kit banyak dibanjiri kritikan . Ketua bidang Pendidikan MUI Anwar Abbas mengatakan, "siswa yang beragama Islam berdoa dengan Islam tidak perlu diatur dan dianggap tidak toleran." (http://thekompasiana.blogspot.com)

selain itu juga Ustadz YM


(https://www.google.com) #sekolah susah payah kwn2 mengusahakan ada ngaji, doa2, asmaa-ul husnaa di sekolah2 swasta&negeri. tp yaaa ampuuunnn... ada yg mau ngoreksi"(kicau ustadz YM di twitter)


dan ustadz YM juga mengatakan kebiasaan yg dilakukan siswa sebelum pelajaran dimulai dari:


#1 siwa baris didepan kelas *masukkelassatupersatu


#2 memberikan salam

#3 Ketua kels menyiapkan pasukan "duduk siaappppp grrraakkk!!! *semuaduduksiap

1418551688294852063
1418551688294852063


(okclas.blogspot.com)


#4 *berdoabersama


#5 *pelajaranpundimulai


(seperti yang telah dikuti di http://www.muslimedianews.com ) beberapa saat mnejelang tweetnya yg telah di retweet ratusan netizen, ustadz YM mencoba menghubungi anies dan meminta klarifikasi .Menurut Yusuf Mansyur, Anies Baswedan telah menelepon dirinya langsung, terkait serangkaian twit Yusuf Mansur dengan hastag #sekolah.Ustadz YM melakukan tabayyun dengan bapak anies. di tweetnya ustadz YM, menuliskan pada point ke  24. "Intinya, menurut Pak Anies, berita itu ga benar. Saya di awal kali dngr suara beliau, dah minta maaf duluan. "


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meluruskan beberapa argumen yang mengenai rencana evaluasi tata cara berdoa di sekolah.


Ia mengatakan, justru ingin mewacanakan agar anak-anak sekolah di dalam negeri dididik untuk lebih relijius. Antara lain, dengan membuka dan menutup proses belajar mengajar dengan doa.


"Kita menganjurkan agar sekolah itu dimulai dengan doa diakhiri dengan doa. Ini baru wacana, dan kita ingin ini didorong," kata Anies kepada ROL, Selasa (9/12).


Mengenai doa yang akan digunakan, Anies menyebut, itu bukan domian pemerintah. Kementerian akan terlebih dahulu mendiskusikan hal ini kepada kementerian agama.


Ia membantah ide ini bertujuan untuk mengurangi dominasi satu agama di sekolah. Ia hanya menginginkan agar buka dan tutup proses belajar mengajar dihiasi denga doa.


"Di situ letak masalahnya. Pernyataan saya dianggap seakan-akan kita yang ngatur akan gunakan doa dari agama apa. Itu jelas-jelas bukan domainnya kita tapi di kementerian agama," ujar mantan rektor Universitas Paramadina itu.


Anies mengaku heran dengan pihak-pihak yang menjadikan wacana ini menjadi sebuah kabar miring.

Dikpora Prov.DIY-Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar d‎an Menengah Anis Baswedan mengatakan, tidak berencana melanjutkan penyusunan tata tertib (tatib) terkait tata cara membuka dan menutup proses belajar mengajar di sekolah dengan berdoa.Tatib itu disusun terkait banyaknya keluhan orang tua murid terhadap tata cara berdoa yang dinilai medominasi agama tertentu."Tidak tahu tatib itu akan dibikin apa tidak. Itu baru wacana," kata Anis ,‎ Selasa (9/12).


Anis menjelaskan, penyusunan tatib itu baru wacana dan tidak akan dilanjutkan. Karenanya, pemberitaan mengenai penyusunan tatib untuk mengatur tata cara berdoa yang dibuat kementeriannya itu dinilai berlebihan.Malah, kata Anis, kementerian mendorong agar semua anak-anak sekolah menjadi anak yang bertaqwa. Yaitu, dengan memulai dan menutup aktivitas belajar dengan berdoa. Karena proses belajar itu merupakan bentuk ibadah.


"Justru kita itu ingin mendorong agar anak-anak itu memulai kegiatan dengan berdoa, tetapi cara doanya dan lain-lain merujuk pada kementerian agama. Bukan kita yang mengatur," ujarnya.Jadi kata Anis, agak berlebihan jika ada pemberitaan yang mengatakan kementerian akan menyusun tatib terkait tata cara berdoa."Jadi yang mengatur bukan kita. Menurut saya agak dilebih-lebihkan, ini malah curiga ada apa? Kok muncul sekarang‎? Apakah punya masalah dengan kurikulum 2013? Kenapa baru muncul sekarang? Itu obrolan sudah dua mingguan lebih," tuturnya.


Anis mengaku belum mengetahui apakah tata cara berdoa yang merujuk pada kementerian agama itu sifatnya general atau individual. Seperti berdoa sesuai agamanya masing-masing ketika memulai dan mengakhiri proses belajar."Saya gak tahu karena belum konsultasi," katanya.Anis menuturkan, setelah mendapatkan informasi dari masing-masing sekolah tata cara memulai dan mengakhiri belajar berbeda-beda. Ada yang memulainya dan mengakhiri belajarnya dengan berdoa ada juga yang tidak.


Dengan wacana itu, kata Anis, tujuannya untuk mebuat anak-anak sekolah menjadi anak-anak yang beriman dan bertaqwa. "Karena itu sekolah dimulai dengan berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing," papar dia. - See more at: http://www.pendidikan-diy.go.id/dinas_v4/?view=v_berita&id_sub=3498#sthash.5hNDxP8P.dpuf

Anis menjelaskan, penyusunan tatib itu baru wacana dan tidak akan dilanjutkan. Karenanya, pemberitaan mengenai penyusunan tatib untuk mengatur tata cara berdoa yang dibuat kementeriannya itu dinilai berlebihan.Malah, kata Anis, kementerian mendorong agar semua anak-anak sekolah menjadi anak yang bertaqwa. Yaitu, dengan memulai dan menutup aktivitas belajar dengan berdoa. Karena proses belajar itu merupakan bentuk ibadah.

- See more at: http://www.pendidikan-diy.go.id/dinas_v4/?view=v_berita&id_sub=3498#sthash.5hNDxP8P.dpuf

(republika.co.id)

Dikpora Prov.DIY-Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar d‎an Menengah Anis Baswedan mengatakan, tidak berencana melanjutkan penyusunan tata tertib (tatib) terkait tata cara membuka dan menutup proses belajar mengajar di sekolah dengan berdoa.Tatib itu disusun terkait banyaknya keluhan orang tua murid terhadap tata cara berdoa yang dinilai medominasi agama tertentu."Tidak tahu tatib itu akan dibikin apa tidak. Itu baru wacana," kata Anis ,‎ Selasa (9/12).


Anis menjelaskan, penyusunan tatib itu baru wacana dan tidak akan dilanjutkan. Karenanya, pemberitaan mengenai penyusunan tatib untuk mengatur tata cara berdoa yang dibuat kementeriannya itu dinilai berlebihan.Malah, kata Anis, kementerian mendorong agar semua anak-anak sekolah menjadi anak yang bertaqwa. Yaitu, dengan memulai dan menutup aktivitas belajar dengan berdoa. Karena proses belajar itu merupakan bentuk ibadah.


"Justru kita itu ingin mendorong agar anak-anak itu memulai kegiatan dengan berdoa, tetapi cara doanya dan lain-lain merujuk pada kementerian agama. Bukan kita yang mengatur," ujarnya.Jadi kata Anis, agak berlebihan jika ada pemberitaan yang mengatakan kementerian akan menyusun tatib terkait tata cara berdoa."Jadi yang mengatur bukan kita. Menurut saya agak dilebih-lebihkan, ini malah curiga ada apa? Kok muncul sekarang‎? Apakah punya masalah dengan kurikulum 2013? Kenapa baru muncul sekarang? Itu obrolan sudah dua mingguan lebih," tuturnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun