Mohon tunggu...
Yahya Farida
Yahya Farida Mohon Tunggu... -

yahya farida|surakarta|mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Is This Only Misunderstanding Between Anies Baswedan Vs Ustadz Ym?

15 Desember 2014   00:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:19 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#3 Ketua kels menyiapkan pasukan "duduk siaappppp grrraakkk!!! *semuaduduksiap

1418551688294852063
1418551688294852063


(okclas.blogspot.com)


#4 *berdoabersama


#5 *pelajaranpundimulai


(seperti yang telah dikuti di http://www.muslimedianews.com ) beberapa saat mnejelang tweetnya yg telah di retweet ratusan netizen, ustadz YM mencoba menghubungi anies dan meminta klarifikasi .Menurut Yusuf Mansyur, Anies Baswedan telah menelepon dirinya langsung, terkait serangkaian twit Yusuf Mansur dengan hastag #sekolah.Ustadz YM melakukan tabayyun dengan bapak anies. di tweetnya ustadz YM, menuliskan pada point ke  24. "Intinya, menurut Pak Anies, berita itu ga benar. Saya di awal kali dngr suara beliau, dah minta maaf duluan. "


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meluruskan beberapa argumen yang mengenai rencana evaluasi tata cara berdoa di sekolah.


Ia mengatakan, justru ingin mewacanakan agar anak-anak sekolah di dalam negeri dididik untuk lebih relijius. Antara lain, dengan membuka dan menutup proses belajar mengajar dengan doa.


"Kita menganjurkan agar sekolah itu dimulai dengan doa diakhiri dengan doa. Ini baru wacana, dan kita ingin ini didorong," kata Anies kepada ROL, Selasa (9/12).


Mengenai doa yang akan digunakan, Anies menyebut, itu bukan domian pemerintah. Kementerian akan terlebih dahulu mendiskusikan hal ini kepada kementerian agama.


Ia membantah ide ini bertujuan untuk mengurangi dominasi satu agama di sekolah. Ia hanya menginginkan agar buka dan tutup proses belajar mengajar dihiasi denga doa.


"Di situ letak masalahnya. Pernyataan saya dianggap seakan-akan kita yang ngatur akan gunakan doa dari agama apa. Itu jelas-jelas bukan domainnya kita tapi di kementerian agama," ujar mantan rektor Universitas Paramadina itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun