Mohon tunggu...
Yahya Bachtiar Ivansyah
Yahya Bachtiar Ivansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasisawa

Merupakan mahasiswa Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Universitas Airlangga yang gemar mengikuti lomba karya tulis ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Milo Robot: Solusi Cerdas untuk Anak-anak Indonesia yang Memerlukan Bantuan Khusus

7 Mei 2024   15:54 Diperbarui: 7 Mei 2024   15:54 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Interaksi dengan Robot Milo (www.youtube.com/@edutopia)

Anak-anak dengan kebutuhan khusus sering kesulitan dalam mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi mereka, dan memerlukan dukungan khusus dalam belajar. Autism spectrum disorder (ASD) atau autisme adalah kelainan perkembangan saraf yang memengaruhi bagaimana seseorang berkomunikasi dan berinteraksi dengan hal-hal di sekitarnya. Autisme mencakup gangguan dalam berbagai aspek, seperti sosial, bahasa, dan komunikasi secara verbal maupun nonverbal. Autisme bukanlah suatu penyakit, melainkan kondisi ketika otak bekerja dengan cara yang berbeda dari orang lain. Jenis autisme di antaranya adalah sindrom Asperger, gangguan autistik, gangguan perkembangan pervasif (PDD-NOS), dan childhood disintegrative disorder (sindrom Heller). Kondisi ini juga kerap dikaitkan dengan sindrom Savant. 

Dilansir dari laman Ditjen Kesmas, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH selaku Direktur jenderal Kesehatan Masyarakat menyampaikan bahwa WHO memprediksi 1 dari 160 anak di dunia menderita gangguan spektrum autisme, sedangkan jumlah penderita gangguan spektrum autisme di Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan 500 orang setiap tahunnya. Periode tahun 2020-2021 dilaporkan sebanyak 5.530 kasus gangguan perkembangan pada anak, termasuk gangguan spektrum autisme yang mendapatkan layanan di Puskesmas. Adapun penyebab anak terlahir dengan gejala autisme adalah faktor genetik dan lingkungan. Riset-riset yang dilakukan oleh Universitas Chulalongkorn, Universitas Tohoku, dan Universitas George Washington adalah upaya untuk mengetahui pengaruh Bhispenol A (BPA) dan gangguan autisme pada anak. Sayangnya kandungan kimia ini banyak ditemukan pada kemasan polikarbonat, khususnya kemasan air mineral. Bayi yang lahir dari ibu yang kerap mengonsumsi air mineral dalam kemasan, memiliki resiko yang tinggi mengidap autisme. 

Kondisi autisme tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dikurangi gejalanya melalui terapi. Dikarenakan  anak dengan gejala ASD mengalami penurunan fungsi saraf. Maka diperlukan berbagai macam terapi yang berguna untuk meningkatkan fungsi saraf anak tersebut. Adapun terapi yang bisa dijalani, seperti terapi fisioterapi, terapi bermain, terapi visual, terapi wicara, terapi biomedis, terapi tingkah laku. Terapi yang dilakukan secara rutin dapat membuat anak terbiasa dengan perilaku orang normal pada umumnya. Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai upaya untuk mempermudah proses terapi telah dikembangkan, baik melalui pelatihan online, video YouTube, bahkan saat ini sudah ada robot yang mampu mengakomodir tindakan terapi. Robot yang dikembangkan oleh RoboKind, Texas, diberi nama Milo Robot. Milo Robot hadir sebagai solusi cerdas yang dapat membantu anak-anak ini dalam pengembangan keterampilan sosial dan komunikasi mereka. Milo Robot adalah robot humanoid yang dirancang khusus untuk membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus belajar dengan teknologi terbaru yang membuat mereka lebih terlibat dalam pembelajaran.

Robot yang didesain oleh Robokind, perusahaan pembuat robot humanoid terkemuka di Amerika Serikat, Milo memiliki bentuk fisik mirip manusia dengan tinggi sekitar 60 cm. Robot ini dapat berinteraksi dengan anak-anak dengan menggunakan perangkat lunak yang dapat mengenali gerakan, suara, dan bahasa tubuh mereka. "Robot humanoid Milo yang ekspresif di wajah dirancang menarik dan mudah didekati untuk pelajar dengan Gangguan Spektrum Autisme (ASD)," kata RoboKind.

Milo Robot dilengkapi dengan teknologi canggih yang memungkinkannya untuk melihat dan merespons gerakan, ekspresi wajah, dan gestur orang-orang di sekitarnya. Dilengkapi dengan kamera HD internal dan sensor yang dapat mendeteksi sentuhan, wajah, dan gerakan, Milo dapat memberikan respon yang akurat dan tepat waktu. Sistem kecerdasan buatan Milo juga dilengkapi dengan mikrofon yang dapat mendengarkan, berbicara, dan merekam suara. Saat Milo berbicara, ikon ditampilkan di layar sentuh LCD di dada robot yang membantu anak-anak lebih memahami apa yang dia katakan. Selain itu, klip video yang dikirim ke iPad pengguna menunjukkan keterampilan yang menjadi target. Mereka menampilkan keterampilan dan perilaku yang benar dan tidak benar, menurut RoboKind, memungkinkan pengguna untuk menjawab pertanyaan ya atau tidak "untuk menguji pemahaman pelajar tentang keterampilan." Dalam pengoperasiannya, Milo Robot dikendalikan oleh seorang instruktur khusus yang terlatih untuk bekerja dengan anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Berdasarkan penelitian, Milo dapat menjadi alat pembelajaran yang efektif bagi anak-anak dengan autisme, terutama di mana tujuannya adalah untuk mengembangkan perhatian bersama. Namun karena robot sangat baru, penelitian tentang penggunaan robot interaktif untuk orang dengan autisme masih dalam tahap awal. Pendapat kami adalah bahwa Milo dan robot lainnya harus dipertimbangkan sebagai alat yang potensial, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian sebelum kita dapat mengkonfirmasinya sebagai intervensi berbasis bukti. "Secara umum, kami merekomendasikan menggunakan Milo dua hingga tiga kali seminggu selama sekitar 30 menit. Ini adalah waktu yang diperlukan untuk menjaga ketertarikan anak-anak dan memotivasi mereka dalam belajar, serta untuk menerima terapi lain yang lebih tradisional." Ucap McFarlin, pengembang Robot Milo dari Robokind pada wawancara Robotics Business Review.

Secara keseluruhan, Milo Robot telah membuktikan dirinya sebagai solusi cerdas yang dapat membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus di Indonesia dalam mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi mereka. Dengan teknologi canggih dan desain yang ramah anak, Milo Robot dapat membantu anak-anak merasa lebih nyaman dan terlibat dalam pembelajaran mereka. Selain itu, penggunaan Milo Robot telah membawa perbaikan kualitas hidup bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus di Indonesia. Dalam pengoperasiannya, Milo Robot dikendalikan oleh instruktur khusus yang terlatih untuk bekerja dengan anak-anak dengan kebutuhan khusus. Dengan demikian, Milo Robot telah membuktikan dirinya sebagai solusi cerdas yang layak dipertimbangkan bagi orang tua dan pendidik yang ingin membantu anak-anak mereka dalam pengembangan keterampilan sosial dan komunikasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun