"Apa kalian menemukannya?" Tanyaku agak kesal kepada para warga.
"Maaf Sumanto kami telah berburuk sangka dan termakan hoax dari si mulut biadab ini." Kata seorang warga.
"Ya benar, seharunya kami tidak percaya kepada si mulut biadab ini." Ucap salah seorang yang lain.
Keadaan membuat Jahaly menjadi panik.
"Emm, anu, eee, maafkan aku Sumanto aku tidak bermaksud jahat kepada mu. Tapi aku hanya sedikit curiga kepadamu." Kata Jahaly dengan nada memelas.
"Awas saja kau berani mengulangi nya lagi! Akan ku buat kau menderita!" Hentakku sedikit keras kepada Jahaly.
Begitulah kisahku yang di anggap sebagai kanibal.
Sebelum menerima berita atau kabar, sebaiknya kita memeriksa kepastiannya terlebih dahulu. Belum tentu berita itu 100% benar adanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H