Kelapa dalam Mewujudkan Desa Mandiri Ekonomi Melalui BIKSAPA (Briket Serabut dan Tempurung Kelapa)" di Balai Desa Wates Kulon, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang. Â Kegiatan ini dihadiri oleh perangkat desa, kader dan masyarakat Desa Wates Kulon yang terdiri dari tiga dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Curah Kates, Dusun Beringinan.
Kamis, 1 Agustus 2024 - Telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi bertajuk "Pengembangan Hilirisasi LimbahSosialisasi dan demonstrasi proses pembuatan briket menjadi fokus utama kegiatan ini. Pemanfaatan limbah serabut dan tempurung kelapa menjadi briket dilatarbelakangi oleh hasil survei dan diskusi bersama perangkat desa mengenai kondisi di Desa Wates Kulon yang mayoritas kurang memanfaatkan limbah serabut dan tempurung kelapa.
Proses pembuatan BIKSAPA diperagakan langsung oleh Mahasiswa KKN UMD UNEJ 2024 Kelompok 262. Tiga proses utamanya adalah pembakaran, penumbukan, dan pencetakan.
- Proses pertama dimulai dengan pembakaran serabut dan tempurung kelapa selama kurang lebih  dua jam.
- Serabut dan tempurung yang sudah menghitam kemudian dihancurkan (ditumbuk) menjadi serbuk halus.
- Serbuk tersebut kemudian dicampur dengan pasta tepung kanji dan dicetak menggunakan alat cetak sederhana. Briket yang telah dicetak kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering dan siap digunakan sebagai bahan bakar alternatif.
Respon masyarakat terhadap kegiatan ini sangat positif dan antusias dalam mengikuti setiap tahap proses pembuatan briket serta berpartisipasi langsung untuk praktik membuat briket serabut dan tempurung kelapa. Perangkat desa dan kader juga menyatakan komitmennya untuk mendukung dan memfasilitasi program-program serupa yang bermanfaat bagi lingkungan dan perekonomian desa.
 "Program BIKSAPA ini merupakan inovasi luar biasa yang diharapkan dapat menyadarkan masyarakat untuk lebih memanfaatkan serabut dan tempurung kelapa yang menjadi limbah di Desa Wates Kulon menjadi sesuatu yang bermanfaat dan syukur-syukur dapat bernilai jual tinggi dan harapannya sosialisasi BIKSAPA  ini juga bisa disosialisasikan ke sekolah-sekolah," ujar Bapak Surianto, selaku Sekretaris Desa Wates Kulon.
Melalui sosialisasi produksi dan pemasaran briket, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat mengenai cara pengolahan limbah yang ada di sekitar mereka menjadi sesuatu yang menguntungkan dan memiliki nilai jual. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat Desa Wates Kulon dapat lebih mandiri dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka, serta lebih peduli terhadap lingkungan dengan mengurangi jumlah limbah yang dibuang. Mahasiswa KKN UNEJ 2024 kelompok 262 berharap ilmu dan keterampilan yang mereka bagikan dapat terus diterapkan dan dikembangkan oleh masyarakat, sehingga manfaat dari kegiatan ini dapat dirasakan dalam jangka panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H