Pengertian dan Gejala
Myalgia, atau nyeri otot, adalah kondisi yang sangat umum dan mengganggu. Bayangkan saja, Anda bangun pagi dengan rasa sakit yang tajam pada otot-otot tubuh. Aktivitas sehari-hari menjadi sulit dilakukan karena rasa nyeri yang tak tertahankan. Gejala myalgia antara lain nyeri atau sakit pada otot, kram otot, kelelahan otot, kekakuan otot, kesulitan bergerak, dan rasa pegal atau linu.
Penyebab Myalgia
Myalgia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi kekurangan nutrisi dan mineral, dehidrasi, gangguan tidur, stres dan kecemasan, serta penyakit autoimun seperti lupus. Sementara itu, faktor eksternal mencakup cedera otot, aktivitas fisik berlebihan, postur tubuh buruk, kegiatan yang berulang-ulang, penggunaan obat-obatan tertentu, dan infeksi virus seperti influenza.
Diagnosis dan Pengobatan
Untuk mendiagnosis myalgia, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, anamnesis (riwayat kesehatan), tes laboratorium, dan pemeriksaan pencitraan seperti MRI atau CT scan. Pengobatan myalgia tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Pengobatan konservatif meliputi istirahat dan relaksasi, terapi fisik, penggunaan obat anti-nyeri, terapi panas atau dingin, dan perubahan gaya hidup. Sementara itu, pengobatan medis dapat meliputi obat anti-inflamasi, obat relaksasi otot, terapi injeksi, dan fisioterapi.
Pencegahan
Untuk mencegah myalgia, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, lakukan peregangan sebelum aktivitas fisik. Kedua, hindari aktivitas berlebihan dan jaga postur tubuh yang baik. Ketiga, minum air yang cukup dan konsumsi makanan seimbang. Terakhir, pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup.
Kesimpulan
Myalgia adalah kondisi nyeri otot yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dengan memahami penyebab, gejala, dan pengobatan yang tepat, Anda dapat mengurangi risiko myalgia dan meningkatkan kualitas hidup. Jika Anda mengalami nyeri otot yang berkepanjangan atau parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber
1. Mayo Clinic
2. WebMD
3. American Academy of Family Physicians (AAFP)
4. Kementerian Kesehatan RI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H