Mohon tunggu...
Muhammad hanafi
Muhammad hanafi Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI

Membaca Quran dan Mengamalkannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berpisah

2 April 2024   07:40 Diperbarui: 2 April 2024   07:41 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Detik menit dan jam mulai berubah

Mentari pun mulai mengarah

Warna langit kian tak lagi cerah

Jatah umur pun kini pun bertambah

Sebulan penuh kita melakukan ibadah

Banyak sekali amalan maktubah

Terlebih untuk amalan sunnah

Dari sahur, tarawih, dan juga sedekah

Namun sayang kita akan berpisah

Seakan menetes air mata darah

Sekian banyak kebaikan melimpah

Tak satupun mampu aku rekah

Duhai jiwa yang selalu lengah

Jangan harap bisa naik ke lembah

Terlebih angan angan ke Jannah

Tak mungkin ku dapat bersinggah

Tapi, orang mukmin tak boleh nyerah

Masih ada harapan yang bisa diunggah

Untuk hidup yang lebih barakah

Jangan lupa untuk Zakat Fitrah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun