Setelah menunggu beberapa antrian, akhirnya soto yang saya pesan tiba. Memang tak diragukan lagi, uap dari panasnya soto yang memiliki bau sedap dan dagingnya yang tebal dan banyak pasti membuat setiap orang tergoda untuk segera melahapnya. Kuahnya yang kuning yang tidak terlalu pekat namun didominasi dengan rasa kaldu dagingnya dan deberi perasan jeruk nipis yang segar serta di temani lauk pelengkap membuat rasa soto ini semakin lengkap dan maknyus.
Kalau masalah harga jangan ditanya lagi, walaupun Warung Soto Pak Marto dikatakan sebagai warung soto legendaris namun harga soto disini hampir seperti harga soto pada umumnya. Satu porsi soto daging dibandrol dengan harga Rp. 13.000 rupiah saja. Jika ingin menambahkan topping lainnya seperti babat, iso, lidah, dll hanya menjadi Rp. 14.000 saja. Murah bukan? Terlebih lagi untuk jenis soto daging sapi di Jogja. Rasanya tak lengkap jika hanya membeli makan saja. Belilah pula minuman pelengkap seperti teh, kopi, jeruk, tape, dan susu juga yang dibanrol dengan harga Rp. 4000 rupiah.
Memang betul jika Warung Soto Pak Marto menjadi tempat pilihan untuk sarapan pagi di Kota Yogyakarta. Rasanya yang unik dan legendaris membuat daya tarik dan eksistensi tersendiri bagi pelanggan yang setia serta para pelanggan yang hanya makan untuk memulai kegiatan di pagi hari. Walaupun diterjang pandemi pula tidak membuat eksistensi warung soto legendaris ini merosot drastis. Maka dari itu yuk coba langsung dan buktikan sendiri rasa soto Warung Soto Pak Marto yang memang layak disebut kuliner soto legendaris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H