Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ketika Chelsea Kembali ke Jalan yang Benar

3 Februari 2019   18:16 Diperbarui: 4 Februari 2019   09:07 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gonzalo Higuain, sumber : weaintgotnohistory.sbnation.com

Christensen akhirnya mampu menjadi tembok kokoh untuk melindungi kiper. Apalagi David Luiz itu doyan naik membantu serangan, tetapi sering terlambat turun membantu pertahanan. 

Alonso adalah salah satu bek sayap terbaik di EPL, yang mampu memanjakan para penyerang dengan umpan-umapan lambung yang tak jarang berbuah asis. Arus serangan dari kedua bek sayap semakin mempermudah tugas Hazard dan Willian untuk menggedor pertahanan Huddesrfield.

Di tengah Sarri memasang gelandang Ross Barkley untuk menggantikan posisi Kovacic. Ini pilihan yang tepat pula. Mobilitas dan semangat Barkley yang tinggi kemudian menambah daya gedor Chelsea dari lini tengah. 

Di depan, Higuain juga rajin mencari ruang atau menjemput bola, dan tidak terpaku pada satu posisi saja. Terbukti gol kedua Higuain dari assist Kante, dilesakkan dari luar kotak penalti. Penampilan Higuain ini sangat berbeda dengan penampilan sebelumnya. Ketika berhadapan dengan Bournemouth, Higuain sama sekali tidak melakukan percobaan.

Terlepas dari penampilan buruk Huddesrfield yang kelasnya di bawah Chelsea, rapor para pemain Chelsea yang dicatat oleh sofascore.com memang sangat impresif. Rapor terburuk dipegang Jorginho dengan nilai 7,2. Nilai terbaik tentu saja dipegang oleh Hazard yang mendapat nilai sempurna 10. Tiga pemain dalam starting line Sarri yang baru, Barkley, Alonso dan Christensen mendapat nilai 8,2, 7,7 dan 7,4. Hal itu menunjukkan bahwa pilihan Sarri kali ini memang tepat.

***

Kini suasana di Chelsea sudah ceria, walaupun masih mengundang tanya. Ini bukan menyangkut hal teknis melainkan non teknis. Rupanya Sarri ini termasuk "kembaran Mourinho" juga. Sarri suka mengumbar urusan rumah tangganya kepada media. Sarri juga suka mengkritik anak buahnya (terutama Hazard) di depan media, alih-alih membicarakannya secara pribadi. Padahal di Inggris ini sangat tabu dilakukan.

Pelatih MU dulu, Alex Fergusson, selalu membela anak buahnya di depan media. Padahal semua tahu kalau dia itu suka "menggebuki" anak buahnya di ruang ganti. Beckham saja dulu pernah dilempar sepatu. Perlu menunggu sampai Beckham hijrah ke Madrid dulu, baru terkuak kisah sebenarnya. 

Kalau Sarri tidak bisa mengendalikan dirinya, maka nasibnya akan sama dengan Mourinho. Apalagi kalau Chelsea sampai tidak lolos ke Liga Champion, maka ia akan lebih cepat untuk dipecat.

Untuk sementara waktu Sarri bisa bernafas lega. Tetapi Manchester City sudah menunggu untuk melakukan revans. Pada pertandingan sebelumnya itu Chelsea berhasil mengalahkan Manchester City 2-0, sekaligus menghentikan rekor tak terkalahkan Manchester City. Dendam Pep semakin bertambah, sebab dengan kekalahan itu Liverpool kemudian berhasil mengkudeta pimpinan klasemen dari Manchester City.

Inilah ujian yang sesungguhnya bagi Sarri. Yaitu bagaimana caranya untuk menundukkan Manchester City yang sedang marah itu sekali lagi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun