Akan tiba masanya nanti ketika Solskjaer hanya akan menurunkan pemain-pemain yang diyakininya bisa meringankan beban tugasnya. Strategi permainan yang diusung  Solskjaer nantinya bisa saja tidak cocok dengan pemain tertentu. Jadi tetap saja ada kemungkinan konflik diantara pemain dengan pelatih. Dan itu adalah hal yang wajar.
Terlepas dari euforia sekarang ini, Solskjaer sungguh layak mendapatkan jabatan manajer permanen dari manajemen klub. MU yang sekarang tetaplah sama seperti MU yang dulu. Yang berbeda hanyalah gaya permainan mereka yang kini lebih menarik. Bukan karena skill mereka bertumbuh, melainkan karena mereka kini bisa bermain sambil menikmati permainan sepak bola itu sendiri.
Ini sama seperti pesan orang bijak kepada pasutri yang mendambakan kehadiran buah hati dalam keluarga mereka. "Fokuslah kepada cara membuatnya, tidak kepada hasilnya..."
Salam sepakbola
Aditya Anggara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H