Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akhir dari Cerita Indah Jose Mourinho

20 Desember 2018   15:26 Diperbarui: 20 Desember 2018   15:27 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, Persentasi kemenangan terburuk. 

Di era Fergusson menjadi pelatih, persentasi kemenangan kandang MU selalu diatas 80% Puncaknya adalah pada tahun 2011 yaitu mencapai 89,7% Ditangan van Gaal, persentasi itu merosot menjadi 57% pada musim 2014-2015. Lalu Mourinho kemudian memecahkan rekor van Gaal tersebut dengan torehan 41,66% saja! Artinya stadion keramat Old Trafford itu tidak lagi menakutkan bagi lawan-lawan MU!

Keempat, Prestasi MU anjlok. 

Saat ini gawang MU sudah kebobolan 29 kali, lebih banyak dari peringkat ke-19 Huddersfield Town (28 kali) Dari 93 pertandingan di EPL MU hanya meraih 50 kemenangan, mencetak 151 gol dan meraih 176 poin. Sementara Manchester City berhasil mencetak 234 gol dan meraih 222 poin! Jadi prestasi MU memang sangat jomblang dengan tetangga berisiknya itu.

Kelima, Mourinho membuat kas MU tekor. 

Sejak menangani MU, Mou membelanjakan hampir 400 juta Pounsterling atau lebih dari 7 triliun rupiah, belum lagi gajinya sebagai pelatih termahal sejagad. Namun semuanya itu tidak menghasilkan apa-apa, selain membuat manajemen MU tampak seperti orang bodoh. Syukurlah sejak Mou dipecat, harga saham MU kembali naik!

Keenam, Mourinho itu memang biang kerok. 

Selain banyak bacot, Mou gemar membuat keributan, baik terhadap awak media, rekan sesama pelatih dan staffnya, bahkan juga terhadap para pemainnya sendiri. Ruang ganti pemain MU itu ibarat kompor yang suasananya selalu panas dan tegang. Tak heran kalau prestasi MU kemudian anjlok karena anak asuhnya gagal fokus!

Insiden dulu ketika Fergie melempar sepatu yang kemudian mengenai dahi Beckham, adalah insiden terpanas yang masih bisa  diingat orang dari ruang ganti pemain. Akan tetapi insiden itu tidak lantas membuat prestasi MU anjlok, bahkan sebaliknya membuat prestasi MU semakin menggila. Aksi hairdryer ala Fergie itu memang gegara Beckham ketahuan party sampai pagi sehingga terlambat datang latihan.

Sebaliknya aksi hairdryer ala Mou justru membuat mental anak asuhnya drop! Mou suka mengkritik anak asuhnya di depan media, alih-alih daripada membahasnya secara pribadi. Bukan hanya penampilan di lapangan saja yang dikritik Mou, tetapi juga gaya rambut, pomade bahkan sepatu pemain...

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun