Bermain kesetanan sepanjang pertandingan, Liverpool kemudian menggebuk setan merah Manchester United dengan skor telak 3-1. Pertandingan yang berlangsung di Anfield Stadium, markas The Reds itu berjalan berat sebelah dimana anak-anak MU tertekan disepanjang pertandingan. Ini menjadi kekalahan pertama Mourinho kala bertandang ke stadion Anfield.
Lalu setan merah pun kemudian bertransformasi menjadi genderuwo merah yang hanya berani bergentayangan di daerah pertahanan mereka sendiri. Statistik jelas menunjukkan hal itu. Liverpool mencatatkan 36 kali percobaan cetak gol ke gawang MU berbanding 6 kali percobaan MU ke gawang Liverpool!
Artinya hampir setiap 3 menit gawang MU yang dikawal de Gea mendapat percobaan. Sebaliknya gawang Liverpool yang dikawal Alisson Becker mendapat percobaan setiap seperempat jam! Penguasaan bola Liverpool mencapai 64% berbanding 36% oleh MU. Liverpool memperoleh 13 tendangan penjuru berbanding 2 yang didapat MU pada menit-menit akhir pertandingan.
Walaupun ini adalah laga big match, namun pertandingan berjalan dengan bersih. MU mencatatkan 14 pelanggaran berbuah 2 kartu kuning sedangkan Liverpool hanya membuat 6 pelanggaran tanpa kartu kuning. Tempo pertandingan berjalan sangat tinggi, terutama pada setengah jam pertama dimana anak-anak Liverpool tampak begitu dominan menguasai lapangan. Sebaliknya Mu hanya bisa bertahan saja sambil sesekali mencoba melakukan serangan balik.
Gol pertama yang dicetak Mane sangat cantik. Berawal dari sebuah lemparan ke dalam, bola kemudian dikuasai oleh Fabinho di sisi tengah yang kemudian mencungkilnya ke depan gawang. Sepertinya bola itu tampak tidak berbahaya. Tetapi Mane kemudian berlari dari belakang, menyongsongnya dengan dada, lalu berputar untuk menendangnya. Young terlambat mengantisipasi pergerakan Mane. Gol! 1-0.
Tak sampai 10 menit kemudian MU segera meresponnya. Berawal dari sebuah umpan silang Lukaku dari sisi kanan pertahanan Liverpool, Becker kemudian melakukan blunder dengan mencoba menangkapnya, tetapi bola malahan terlepas ke arah Lindgard yang kemudian langsung mengeksekusinya. Gol! 1-1. Setelah gol penyama tersebut, tempo permainan sedikit menurun.
12 menit kemudian babak pertama berakhir. Mou terlihat sumringah karena semuanya masih sesuai dengan rencananya...
Babak kedua berjalan seperti pada babak pertama dimana Liverpool mendominasi permainan dan MU tetap bertahan rapat. Klopp mulai cemas ketika Liverpool tidak bisa menambah gol lagi. Kini Klopp berpacu dengan waktu untuk menghadapi strategi jitu Mourinho.
Pada awal babak kedua, Fellaini sudah masuk untuk menggantikan Dolot. Klopp Yakin kalau Mata dan Martial pasti akan masuk pula pada saat yang tepat, yaitu ketika anak-anak asuhnya sudah mulai lelah dan frustasi!
Menit ke-70 Klopp kemudian memasukkan supersub, Xherdan Shaqiri untuk menggantikan gelandang bertahan Naby Keita yang sudah kelelahan. Shaqiri yang gaya bermainnya seperti Chamberlain ini kemudian tampil menjadi pembeda. Shaqiri berperan sebagai pemain "nomor sepuluh" dan bisa mengeksploitasi sisi tengah yang sebelumnya gagal dimaksimalkan oleh Firmino yang bermain biasa-biasa saja.
Tiga menit setelah masuk, Shaqiri kemudian mencetak gol setelah sebelumnya bola mengenai kaki Luke Young. Gol! 2-1. Kopites bersorak. Klopp nyaris masuk lagi ke dalam lapangan untuk memeluk Alisson Becker. Tetapi urung, sebab dompetnya sudah terkuras untuk membayar denda gegara masuk ke dalam lapangan pada pertandingan melawan Everton yang lalu...