Seperti prediksi semula, duo pembalap Red Bull kemudian merajai sirkuit F1 GP Mexico ini. Sirkuit ini memang terasa pas dengan mobil Red Bull yang mengandalkan kekokohan sasis dan aerodinamika. Hal itu sudah tampak sehari sebelumnya lewat pole position satu-dua  Ricciardo dan Verstappen.
Hanya sedikit rasa kecewa Verstappen yang kemudian batal menjadi pembalap pemegang pole termuda dalam sejarah. Torehan lap-time tercepatnya kemudian dipertajam Ricciardo pada saat-saat akhir. Namun kekecewaan tersebut kemudian terobati dengan gelar juara yang kedua didapatnya pada tahun ini.
Peluang Lewis Hamilton untuk meraih gelar juara dunia kelimanya sudah tampak sejak awal balapan. Start dari posisi ketiga di belakang duo Red Bull, Hamilton hanya butuh finish di posisi ketujuh untuk mengunci gelar. Tapi Hamilton tetap tampil ngotot dengan melakukan start brilian dengan masuk ke celah antara Verstappen dan Ricciardo.
Hamilton kemudian berhasil mengunci posisi kedua setelah dia tidak berhasil melewati Verstappen yang juga melesat ke posisi terdepan. Pemegang pole Ricciardo terpaksa harus pasrah di posisi ketiga setelah dilewati Verstappen dan Hamilton.
Sempat terjadi kontak ban antara Vettel dengan Bottas ketika Vettel berusaha mendahului Bottas. Akan tetapi keduanya tetap aman untuk melanjutkan balapan.
Lap ke-4. Susunan pembalap terdepan adalah Verstappen, Hamilton, Ricciardo, Vettel, Bottas, Raikkonen. Tak lama kemudian Mobil Alonso terlihat menabrak puing sayap mobil Sebastian Ocon yang terbang.
Lap ke-5. Alonso akhirnya out juga dari balapan.
Lap ke-15. Vettel, Raikkonen, Verstappen, Hamilton, Ricciardo dan Bottas. Verstappen dengan ban baru segera menyerang Vettel. Sebelum T-1, Verstappen akhirnya berhasil menyalip Vettel. Susunan pembalap kemudian berubah menjadi Verstappen, Vettel, Raikkonen, Hamilton, Ricciardo dan Bottas.
Lap ke-17. Menjelang T-1, Hamilton dengan ban segar kemudian menyerang Raikkonen yang berada di depannya. Hamilton kemudian berhasil melewati Raikkonen selepas melewati chicane.
Lap ke-18. Vettel masuk pit. Susunan pembalap menjadi Verstappen, Hamilton, Ricciardo, Vettel, Bottas dan Raikkonen.
Lap ke-27. Ricciardo dengan ban supersoft berhasil mengamankan posisi ketiga.
Tak lama kemudian Carlos Sainz Jr. out dari race. Mode VSC (Virtual Safety Car) kemudian diaktifkan. Pembalap harus mengurangi kecepatannya hingga 40% dan tidak boleh melakukan overtake.
Lap ke-34. Vettel menyerang Ricciardo dan kemudian berhasil melewatinya untuk mengunci posisi ketiga. Kini dia mulai bersiap untuk menyerang Hamilton.
Lap ke-39. Masih Verstappen, Hamilton, Vettel, Ricciardo, Bottas dan Raikkonen.
Dengan bantuan DRS, Vettel kemudian berhasil melewati Hamilton di T-1.
Tak lama kemudian Sergio Perez mengalami masalah dengan ban-nya yang susah dikendalikan sehingga keluar dari lintasan.
Lap ke-41. Pembalap pujaan tuan rumah, Sergio Perez akhirnya benar-benar harus keluar dari balapan.
Lap ke-47. Ricciardo yang berada di belakang Hamilton kemudian menyerangnya. Ban mobil Hamilton terlihat mengunci ketika di-rem, sehingga Hamilton melebar dan sedikit keluar lintasan. Dengan mudahnya Ricciardo kemudian nyaman menduduki posisi ketiga.
Lap ke-48. Bottas ternyata mengalami hal yang sama juga dengan rekan setimnya itu. Ban-nya terkunci sehingga harus menyerahkan posisinya kepada Raikkonen. Mercedes kini dalam bahaya, dan terancam karena kedua mobilnya bisa saja out dari balapan.
Lap ke-61. Mobil Ricciardo yang berada di posisi kedua didepan Vettel, terlihat berasap. Ricciardo dan Red bull  kini dalam masalah. Dan benar saja, Ricciardo kemudian out dari balapan untuk kedua kalinya berturut-turut setelah minggu lalu juga out dari GP Amerika. Vettel kemudian dengan mudahnya menggondol posisi kedua.
Lap ke-71. Dengan santainya Max Verstappen kemudian berhasil menjadi yang pertama mendapat kibaran bendera chequered flag dari Marshall. Anak muda yang baru dua tahu lalu baru boleh mengurus SIM mobil itu kemudian tertawa dengan senangnya.
Langkah Verstappen kemudian diikuti oleh Vettel, Raikkonen, Hamilton dan Bottas. Posisi keempat sudah cukup bagi Hamilton untuk mengunci gelar kelimanya sebagi juara dunia F1. Kini Hamilton bergabung dengan Michel Schumaher menjadi legenda balap F1.
Sama seperti Marquez, Hamilton kemudian berhasil mengunci gelar juara dunia sebelum seluruh seri balapan berakhir. Salah satu kunci keberhasilan mereka itu adalah berkat konsistensi, dan tak lupa juga akan kesialan para pembalap saingan mereka.
Â
Menjadi juara dunia itu tidak harus dengan menjuarai seluruh seri balapan, karena itu adalah hal yang sangat mustahil. Akan tetapi gelar juara dunia itu didapat dengan mengumpulkan setiap angka yang mungkin bisa didapat dari satu seri balapan ke seri balapan berikutnya.
Kunci utamanya adalah konsistensi, sabar, dan tahan menderita sepanjang musim balapan. Jangan ujug-ujug tanpa usaha keras tapi langsung pasang hastag, #2019 GantiJuaraDunia F1!
Bravo untuk Max Verstappen
Bravo untuk Lewis Hamilton
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI