Mignolet juga tidak memiliki kemampuan untuk berkomunikasi maupun mengomando rekan-rekannya di lini pertahanan. Sering kali terjadi salah pengertian diantara Mignolet dengan pemain belakang! Back-pass ke kiper menjadi sangat rawan karena seringkali diserobot pemain lawan! Nah dua kekurangan tadi tentu saja tidak akan tercatat di statistik Mignolet ...
Penampilan Mignolet yang inkonsisten, membuat pemain belakang was-was dan tidak nyaman. Akibatnya konsentrasi mereka menjadi terpecah.
Mignolet juga sering kali terlalu lama menahan bola (normalnya 6 detik) akibatnya dia beberapa kali diganjar kartu kuning! Tetapi yang jelas, Mignolet adalah kiper Liverpool terbanyak yang melakukan blunder.
Pertanyaan ini membuat kita terpaksa harus memelototi pelatih kiper Liverpool sejak tahun 2011, yakni John Achterberg. Sebelumnya Achterberg melatih Tim Cadangan Liverpool sejak 2009.
Tahun 2015 lalu, Bruce Grobbelaar (mantan kiper Liverpool) curhat perihal Achterberg ini. Menurut Gobbelaar, pada tahun 2013 lalu, Mignolet adalah kiper hebat, tetapi belum komplit. Ketika itu Mignolet dianggap belum bisa menjadi komandan yang baik di areanya, dan belum mampu menata serangan dari belakang. Jadi menurut Grobbelar, tugas Achterberg untuk memperbaikinya.
Tiga tahun berlalu, Mignolet masih tetap orang yang sama dengan kemampuan yang sama plus dengan kekonyolan yang sama pula! Menurut Grobbelaar, yang salah itu bukan Mignolet tetapi Achterberg! Di mana-mana kalau klub atau pemain bermain buruk, yang dipecat itu pasti manajer. Tetapi hal itu tampaknya tidak berlaku bagi Achterberg!
Ketika bermain di Sunderland (2010-2013) Mignolet membuat 4 error. Namun selama di Liverpool (2013-2018) Mignolet sudah membuat 16 error! Ketika dilatih Jose Ochotorena (2008-2010) Reina membuat 1 error saja. Namun ketika dilatih Achterberg (2011-2013) Reina malah membuat 8 error!
Achterberg telah bekerja sama dengan lima manajer Liverpool terakhir yakni Benitez, Hodgson, Dalglish, Brendan Rogers dan Klopp. Kalau Achterberg memang bodoh, rasanya tak mungkin juga manajer-manajer top tersebut mau berkerja sama dengannya. Jadi kalau begitu, dimana letak permasalahan kiper-kiper Liverpool ini?
Jawabannya sama seperti pertanyaan besar tadi, "mana yang pertama kali ada, telur atau ayam?"
Ketika kiper sering membuat blunder, yang salah itu kipernya atau pelatih kipernya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H