Hujan deras yang turun membasahi bumi selalunya menimbulkan genangan dan kenangan...
Pembalap tim Reale Avintia, Tito Rabat mengalami patah tulang di kaki kanan setelah mengalami kecelakaan hebat saat melakoni Latihan Bebas keempat balapan MotoGP di sirkuit Silverstone kemarin. Hujan deras yang turun menerpa sirkuit ternyata membuat aquaplaning, yaitu hilangnya traksi ban dengan aspal akibat adanya genangan air di beberapa tempat.
Kenangan buruk itu kemudian memaksa panitia untuk memajukan jadwal balapan MotoGP satu jam lebih awal, karena ada kemungkinan akan turunnya hujan di siang hari. Dengan demikian jadwal balapan Moto2 dan Moto3 menjadi molor dari jadwal biasanya.
Seperti yang diramalkan, Ducati kemudian merajai sirkuit ini lewat Lorenzo dan Dovizioso (posisi 1 dan 2) plus pembalap satelit, Danilo Petrucci di posisi 6. Sirkuit ini sebenarnya termasuk favorit Yamaha. Tetapi kali ini mereka cukup diwakili oleh pembalap satelit saja, yaitu Johann Zarko yang berada di posisi 3!
Pembalap tuan rumah, Cal Crutchlow berada di posisi 4 sementara juara bertahan, Marc Marquez berada pada posisi 5. Nasib dua pembalap Tim Yamaha, Vinales dan Rossi itu memang sebelas dua belas. Kebetulan pula mereka ini berada di posisi sebelas dua belas juga. Kini orang mulai bertanya, kalau motor Yamaha itu jelek, kenapa Zarko bisa berada di posisi 3?
Silverstone adalah sirkuit yang panjang dan abrasif, dan juga bumpy. Tahun lalu hampir semua pembalap kompakan memakai kombinasi ban slick Hard-Hard. Sepertinya tahun ini juga akan begitu, kecuali hujan deras turun membasahi sirkuit.
Tahun lalu Dovizioso menjadi jawara di sirkuit ini diikuti oleh duo Yamaha, Vinales dan Rossi. Pembalap tuan rumah, Crutchlow berada pada posisi 4 diikuti oleh pembalap Ducati "yang akan pergi pas lagi sayang-sayangnya," Jorge Lorenzo dan pembalap satelit Yamaha, Johann Zarko. Jadi Top-6 tahun lalu ada 3 Yamaha, 2 Ducati dan 1 Honda...
***
Lalu bagaimana prakiraan jalannya balapan nanti?
Salah satu faktor penentu tentu saja cuaca. Hujan bisa membuat segalanya menjadi berantakan dan jalannya balapan tidak bisa diprediksi lagi.
Namun kalau cuaca berlangsung normal, maka jalannya balapan akan lebih mudah untuk diprediksi.
Seperti kita ketahui, Ducati adalah motor tercepat dilintasan lurus berkat power mesinnya yang gede. Ada 3 lintasan lurus cepat di Silverstone, yakni Hangar Straight, Pits straight dan Wellington Straight yang akan menjadi santapan empuk Ducati.
Dan jangan lupa juga kalau performa Desmosedici kini semakin mantap dalam melibas tikungan. Ini sudah dibuktikan Lorenzo dan Dovi ketika mereka berhasil melibas Marquez di beberapa tikungan pada balapan GP Republik Ceska maupun GP Austria yang lalu.
Performa motor Honda memang semakin bagus. Akan tetapi akumulasi performanya tidak sebaik Ducati. Di sirkuit Silverstone ini Honda tampaknya hanya bisa berharap kepada ketrampilan Marquez semata. Sialnya sirkuit ini putarannya searah jarum jam, alias lebih banyak tikungan kekanannya, hal yang tidak disukai Marquez...
Di sirkuit Silverstone ini Marquez sepertinya tidak akan memaksakan diri. Tapi targetnya jelas podium. Tetapi hal itu juga tidak akan mudah karena ada pembalap tuan rumah, Cal Crutchlow, Johann Zarko dan juga Petrucci yang mengincar podium juga.
Podium rasanya lebih realistis bagi Marquez (201 poin) mengingat dia unggul jauh dari kedua pembalap Ducati tersebut. (Lorenzo 130 poin dan Dovizioso 129 poin)
Selamat menikmati MotoGP Silverstone.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H