Vale tak mau mengambil resiko. Dia lalu mengendurkan tali gas-nya untuk menghemat keausan ban. Sebelas lap menjelang akhir balapan, hanya dalam tiga tikungan saja, posisi Vale berturut-turut dilewati oleh Dovi, Marquez, dan kemudian oleh Crutchlow dan Lorenzo tiga lap kemudian...
Tapi ternyata, bukan hanya Vale saja yang "menyimpan rasa eh tenaga." Lorenzo yang kali ini memilih paket ban Hard-Hard (biasanya cenderung soft) tampaknya sengaja "bermain kalem untuk menghangatkan bannya." Kini ban-nya sudah panas, sepanas hatinya yang sudah siap untuk membakar Sirkuit Brno...
Lap ke-16, Lorenzo dengan mudah melewati Crutchlow. Kini posisi balapan menjadi Dovi, Marquez, Lorenzo, Crutchlow dan Vale...
Dua lap kemudian pertunjukan segera dimulai. Crutchlow dan Vale terpaksa agak minggir sedikit untuk memberi ruang bagi pertunjukan duo Desmosedici GP18 ketika menjepit sebuah Honda RCX213V...
Marquez sudah berjuang mati-matian dan sudah mengeluarkan segala ilmu simpanan yang dia punya, namun tak kuasa juga menahan laju duo Desmosedici. Bukan hanya Marquez, tetapi seluruh penggemar Moto GP yang berada di sirkuit maupun yang menonton lewat layar kaca, takjub melihat keganasan Desmosedici GP18...
Crutchlow yang sebelumnya pernah terlibat dalam pengembangan Ducati (Kini menjadi pembalap Tim Satelit Honda) pun tak kuasa menyembunyikan kekagumannya. Crutchlow yang begitu terpesona menonton pertunjukan Ducati tadi, posisi (empat) nya berhasil dicuri Vale beberapa detik jelang akhir balapan. Tetapi Crutchlow tidak memperdulikannya. Dia lebih tertarik untuk segera menyalami pembalap podium dan mengutarakan kekagumannya...
Dovizioso menjadi juara GP Brno. Akan tetapi Lorenzo berhasil mencuri hati penggemar Moto GP! Di Brno, Lorenzo menunjukkan "jati dirinya yang lain." Cara Lorenzo ketika beradu cepat dengan Dovi dan Marquez di tikungan sungguh mempesona. Penggemar Lorenzo pasti kaget melihat Lorenzo ternyata sanggup bermain segalak Marquez di tikungan tajam!
Kini penggemar Moto GP tentu saja bahagia. Ditengah melempemnya prestasi pembalap-pembalap muda seperti Vinales, Zarko dan Alex Rins, ternyata pembalap veteran seperti Dovizioso, Lorenzo, Crutchlow dan Valentino Rossi masih tetap mempesona, dan mampu bercokol di peringkat atas klasemen Moto GP...
Bagi tim Honda keberhasilan Ducati ini tentu saja menjadi kabar buruk. Kini Ducati bukan hanya cepat di trek lurus saja, tetapi juga tetap stabil di tikungan! Masukan dari pembalap penguji Ducati, Casey Stoner memberi pengaruh besar bagi duo pembalap Ducati ini untuk menjinakkan Desmosedici GP18 yang terkenal liar itu.
Kini kegemilangan nama Ducati (seperti era Casey Stoner dulu) berada ditangan kedua pembalapnya. Motor sudah OK, tinggal Dovi dan Lorenzo yang harus OCE...
Salam Moto GP...