Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Laga Inggris-Belgia, Bak Final Piala FA!

14 Juli 2018   18:51 Diperbarui: 14 Juli 2018   18:57 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya mimpi untuk merebut kampiun di babak final pun kandas. Inggris dikandaskan oleh Kroasia 1-2, sedangkan Belgia dikandaskan Prancis lewat skor tipis 0-1. Sebelumnya (tim cadangan) Belgia berhasil mengandaskan (tim cadangan) Inggris dengan skor tipis 1-0 pada babak penyisihan grup yang sudah tidak menentukan lagi. Ketika itu saya menyebut laga ini bak pertarungan final Piala Liga (Carabao Cup)

Lazimnya, klub-klub besar premier Inggris sering memainkan pemain cadangannya ketika berlaga pada Piala Liga ini untuk menghemat tenaga pada perhelatan Piala FA maupun Kompetisi Liga yang melelahkan. Atmosfir ini tentu saja tidak asing bagi kedua timnas ini, karena hampir semua pemain Inggris maupun Belgia bermain di EPL (English Premiere League, Liga Utama Inggris)

Kini kedua tim bersua kembali untuk menatap perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2018. Kali ini saya menyebut laga ini bak pertarungan final Piala FA!

"Piala EPL" memang sudah raib dari pandangan mata sejak kekalahan mereka pada babak semi-final kemarin. Kini Piala bergengsi itu akan diperebutkan oleh Prancis dengan Kroasia pada laga keesokan harinya...

Kalau mengusung "konsep negara," mungkin laga ini tidak akan terlalu menarik lagi karena para pemain masih dalam kondisi "baper" sehingga laga ini dianggap sebagai formalitas saja. Akan tetapi kalau "konsepnya EPL," maka pertarungan ini akan tetap berjalan seru dan liar...

Laga ini ibaratnya seperti Manchester United bermufakat dengan Chelsea untuk menghancurkan Manchester City yang sebelumnya melakukan permufakatan dengan Hotspur...

Para pemain dari kedua timnas ini sudah saling kenal, baik sebagai teman seklub maupun sebagai musuh bebuyutan klub. Pengecualian mungkin hanya bagi beberapa pemain Belgia seperti Dries Mertens ataupun Witsel. Akan tetapi para pemain dari kedua timnas ini sudah saling memahami karakter, kelebihan maupun kekurangan dari masing-masing teman/lawan bermain mereka itu.

***

Kini tantangan lebih berat berada di pundak Southgate. Sebelumnya tim cadangan mereka telah kalah tipis dari tim cadangan Belgia. Ada kemungkinan tim inti "yang sakit hati itu akan mengamuk" dan bisa saja membantai mereka dengan banyak gol. Apalagi Lukaku masih berharap untuk bisa menjadi top scorer pada turnamen ini. Sebuah hattrick akan menjadi dessert lezat baginya menutup kemenangan besar Belgia atas Inggris...

Ada kemungkinan Southgate kehilangan Trippier, Henderson dan Walker. Trippier cedera dan harus ditarik pada babak perpanjangan waktu ketika menghadapi Kroasia kemarin. Sedangkan Henderson dan Walker mengalami kram dan kelelahan, sehingga sulit fit dalam waktu singkat.

Pelapis Henderson yang sepadan adalah Eric Dier, sedangkan pengganti Walker ada Gary Cahill maupun Phill Jones.

Trippier adalah salah satu pemain kunci dan menjadi bintang Inggris pada turnamen ini. Key pass dan eksekutor bola mati adalah salah satu andalannya. Sejatinya pemilik bek sayap kanan adalah Walker, tetapi Southgate mem-plot Walker sebagai bek sentral kanan. Kalau keduanya tidak bisa bermain, maka penggantinya adalah Trent Alexander Arnold yang baru saja memulai debutnya pada laga kontra Belgia sebelumnya.

Arnold lebih cepat dari Trippier baik ketika membantu menyerang maupun ketika bertahan. Namun Key pass dan eksekusi bola matinya tidak sebaik Trippier. Akan tetapi anak remaja yang masih berkembang ini sudah memahami dengan baik konsep fullback dan wingback sekaligus yang diperankannya, baik ketika bermain di Liverpool maupun di timnas Inggris.

Sisi kiri adalah kelemahan utama Inggris. Entah kenapa Southgate selalu memainkan Ashley Young disana. Statistik "Opa Young" jelas menunjukkannya. Hanya 0,5 tekel sukses per laga, dan nihil intersep. Selain itu Young terlalu lamban dan gampang kehilangan bola! Maguire harus sering naik menutup celah yang dibuat "Opa Young." Akibatnya terlihat celah besar di sentral pertahanan. Apalagi John Stones juga doyan menjelajahi kotak penalti lawan. Praktis hanya Walker (yang aslinya seorang fullback) seorang yang menjaga sentral pertahanan...

Sama seperti Tippier, Belgia juga mempunyai seorang wingback handal bernama Thomas Meunier. Meunier pasti akan meng-eksploitasi sisi kiri pertahanan Inggris. Young jelas tidak akan mampu meladeni Meunier! Danny Rose adalah pilihan yang tepat. Sejak sembuh dari cedera berkepanjangan, penampilan Rose memang belum sebaik biasanya. Akan tetapi Rose adalah pemilik sejati bek kiri Inggris...

Saya sedikit heran dengan penampilan Vincent Kompany yang seperti reborn lagi! Kompany bak "tua-tua keladi semakin tua semakin menjadi..." padahal dua tahun lalu pun saya meragukannya karena Kompany sudah lamban, gampang cedera dan sering membuat blunder! Pada turnamen ini Kompany seperti menemukan gairah dan masa keremajaannya kembali. Akan tetapi trio Vertonghen, Kompany dan Alderweireld tetap lah rawan dengan kecepatan para pemain muda Inggris itu...

Para pengamat kini menebak, dimanakah Martinez akan menetapkan posisi de Bruyne? Apakah di tengah Bersama duet Fellaini dan Witsel? Ataukah di depan Bersama duet Lukaku dan Hazard? Atau berdiri dibelakang keduanya. Posisi de Bruyne ini dianggap akan berpengaruh besar kepada skema dan alur permainan Belgia. Tapi yang jelas Belgia akan bermain menyerang!

Saya pribadi kurang sreg dengan skema dan starting line yang diusung oleh Southgate. Skema 3-5-2 Southgate tidak berjalan dengan mulus. Skema 3-5-2 menuntut kehadiran dua wingback cepat yang mampu membantu penyerangan maupun pertahanan. Ashley Young jelas tidak memenuhi tuntutan itu. Apakah saya suudzon kepada Young? Biarlah statistik yang akan menjawabnya...

Dua striker (Kane dan Sterling) juga tidak padu, terkesan bermain sendiri-sendiri. Kane cenderung mager (malas gerak) untuk menjemput maupun merebut bola dari kaki lawan. Pergerakan tanpa bolanya sama sekali tidak ada. Itulah sebabnya Kane gampang sekali "dimatikan" bek lawan. Ketika kane membawa bola, barulah pergerakannya menjadi berbahaya! Ketika Kane tidak mendapat bola matang, maka dia samasekali tidak berbahaya....

Sebaliknya dengan Sterling yang sangat "antusias dan cenderung individualistis." Sterling selalu terlihat repot untuk merebut bola dari kaki lawan, menjemput bola dari bawah, untuk kemudian digiringnya sendirian menuju kotak penalti lawan, lalu kemudian ditendangnya kesamping gawang atau keburu dibuang bek lawan. Usahanya selalu terlihat sia-sia... Tapi terlepas apa pun kekurangannya, "usaha Sterling" itu sering merepotkan pemain lawan dan berbuah bola mati bagi Inggris...

Lini tengah yang diisi oleh Dele Alli, Lindgard dan gelandang jangkar Henderson bermain cukup lumayan, walaupun tidak sehebat penampilan mereka ketika bermain di klub. Hal ini terkait lini tengah Inggris yang sumpek. Di klub Hotspur (Alli) MU (Lindgard) maupun Liverpool (Henderson) lini tengahnya biasa memakai tiga gelandang kreatif dengan daya jelajah tinggi yang tentu saja membutuhkan ruang yang cukup luas.

Lini tengah Inggris memang sangat sumpek karena Sterling cenderung turun untuk menjemput bola. Kane juga selalu turun ketengah untuk "jogging." Demikian juga dengan Young yang cenderung bergerak ke sisi tengah lapangan. Padahal di klub (bahkan sejak masih di Aston Villa maupun Watford) Young selalu berdiri ditepi garis lapangan (khas pemain flank Inggris) untuk kemudian mengiris sisi kiri lapangan dengan gocekan cepat mautnya...

Belum lagi bek tengah, Maguire dan Stones yang rajin naik hingga ke sepertiga lapangan, menambah keruwetan lapangan tengah inggris. Jadi ada baiknya kalau Southgate merivisi kembali skema dan starting line pemainnya.

Di City, Pep menempatkan Sterling pada posisi penyerang sayap kanan. Mungkin disitulah posisi terbaiknya, bukan pada posisi striker. Sebelumnya ketika bermain di Liverpool, Sterling ditempatkan pada posisi sayap kiri, dan dia juga bermain sangat baik. Ada baiknya Southgate "meminjam" skema Juergen Klopp di Liverpool, dengan memakai tiga penyerang.

Rashford ditempatkan pada sayap kiri dan Sterling di kanan. Kane ditengah, bisa sebagai false nine (seperti Firmino) yang membagi bola ke penyerang sayap kiri/kanan, maupun sebagai striker utama seperti Aguero/Jesus di City. Lapangan tengah diisi oleh Alli, Lindgard/Loftus Cheek dan Henderson/Dier. Lini belakang kembali memakai empat bek. Danny Rose (kiri) Walker maupun Arnold (kanan) dapat memerankan fungsi fullback dan wingback sekaligus dengan sama baiknya.

Akhirnya, siapakah yang akan memenangkan "Piala FA" ini? Secara teknis, Belgia memang lebih diunggulkan. Akan tetapi sebuah keberuntungan bisa menjadi pembeda. Dimata saya, Inggris sungguh sangat beruntung pada turnamen ini. Berada pada grup mudah, dan tidak pernah berhadapan dengan tim besar yang sering menyingkirkan mereka (Brazil, Jerman, Uruguay, Argentina) karena sudah terlebih dahulu tersisih...

Inggris beruntung karena lawan-lawan mereka "terlalu menghormati" mereka. Itulah sebabnya Inggris selalu memanen gol pada awal-awal pertandingan, untuk kemudian kocar-kacir demi mempertahankan keunggulan tersebut ketika lawan kemudian menyadari "keluguan" pelatih Inggris itu. Southgate memang belum mampu untuk memaksimalkan kemampuan talenta-talenta muda yang dimilikinya itu...

Selamat menikmati pertandingan nanti. Siapa pun pemenangnya, yang menang itu pastilah pemain Liga Inggris...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun