Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Balap

Lorenzo dengan Tangki Bensin Ajaibnya!

12 Juni 2018   01:23 Diperbarui: 13 Juni 2018   11:47 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mugello akhirnya bergemuruh! Desmosedici finished satu dua di kampungnya sendiri, plus Vale "The Doctor" berhasil naik podium lagi. 

Setelah lama ditunggu, Jorge Lorenzo akhirnya bisa menjadi kampiun untuk pertama kalinya bersama Ducati, berkat tangki bensin ajaibnya! Sungguh luar biasa, karena biasanya keberhasilan pembalap itu lebih sering terkait strategi pemilihan ban bukan karena pemilihan tangki bensin...

Seorang teman sambil bercanda mengatakan bahwa tangki bensin Ducati itu terlalu semok sehingga membuat dengkul Lorenzo menjadi "terganggu." Akan tetapi sudah lama beredar rumor kalau mandeknya prestasi Lorenzo ini terkait gaya membalapnya.

Seperti diketahui, Lorenzo adalah pemegang gelar tiga kali juara dunia MotoGP bersama Yamaha. Bukan rahasia lagi kalau Lorenzo "menunggangi Ducati dengan gaya Yamaha!" Hal itu tentu saja membuatnya kesulitan meraih prestasi karena karakter Ducati dan Yamaha tentu saja sangat berbeda!

Tahun 2017 yang menjadi musim pertama Lorenzo bersama Ducati, Lorenzo sama sekali tak pernah meraih kemenangan. Disepanjang musim pertamanya itu, Lorenzo hanya tiga kali naik podium. Finish kedua di Sepang menjadi pencapaian terbaiknya di musim 2017. Pada akhir musim, Lorenzo hanya finish di posisi ketujuh klasemen pembalap dengan nilai total 137 poin. Itu adalah posisi terburuk Lorenzo selama berkompetisi di MotoGP!

Kini Lorenzo bisa bernafas lega. Hutangnya sudah terbayar dengan menjuarai Mugello bersama Ducati. Juara di Mugello bersama Ducati adalah sesuatu hal yang tak mampu dilakukan oleh seorang Rossi...

Sebelumnya Lorenzo dianggap selalu "ngeles" dengan berbagai alasan karena tidak mau serius untuk mengubah gaya membalapnya bersama Ducati. Namun menjelang GP Mugello, Ducati akhirnya mau mengalah untuk memodifikasi tangki bensin Desmosedici. Sepertinya terkesan kurang masuk diakal. Mungkin pada balapan berikutnya, Lorenzo akan meminta pergantian kelir Desmosedici juga agar top speednya bisa bertambah...

Tapi apapun itu, Lorenzo dan Ducati layak bergembira. Desmosedici akhirnya bisa menaklukkan Mugello dengan finish pada podium pertama dan kedua. Bravo untuk Ducati!

Kabar mengejutkan kemudian tersiar tak lama sesudah kemenangan Lorenzo tersebut. Memang sudah lama beredar rumor kalau Lorenzo pasti akan ditendang dari Ducati terkait prestasi buruknya tersebut. Tadinya saya mengira kalau Danilo Petrucci atau Cal Crutchlow yang akan menggantikan Lorenzo.

Petrucci adalah pembalap Pramac Racing, yang merupakan tim satelit Ducati. Pada klasemen pembalap, posisi Petrucci masih lebih baik daripada Lorenzo. Sebelum bergabung dengan tim LCR Honda, Crutchlow adalah pembalap Ducati, dan turut berjasa dalam pengembangan Ducati. Jadi Crutchlow sudah paham betul dengan karakteristik Desmosedici ini...

Namun kabar mengejutkan itu adalah, Lorenzo akhirnya bergabung dengan Repsol Honda untuk "berseteru" dengan Marc Marquez! Lorenzo datang ke Honda untuk menggantikan Dani Pedrosa yang akan pensiun dari MotoGP. Tadinya saya mengira kalau Cal Crutchlow (pembalap satelit Honda) yang akan menggantikan Pedrosa sekiranya dia pergi.

Mungkin Honda sedikit berjudi dengan mendatangkan Lorenzo. Bukan rahasia lagi kalau Lorenzo yang koppig ini selalu tidak akur dengan team-mate-nya. Ketika membalap di Yamaha bersama Rossi, mereka kerap berselisih paham. Namun Yamaha mengabaikannya dan membiarkan persaingan diantara mereka berdua. Apalagi prestasi Rossi sudah mulai menurun, sedangkan Lorenzo adalah rising star.

Kemudian Lorenzo pindah ke Ducati untuk tetap menyusahkan team-mate-barunya, Dovizioso! Masih jelas dalam ingatan ketika balapan yang berlangsung pada gelaran Moto GP Valencia, di sirkuit Ricardo Tormo, Minggu 12 Nopember 2017 lalu. Ketika itu Dovi bersaing dengan Marquez untuk merebut gelar juara dunia MotoGP 2017.

Sebagai team-mate, seharusnya Lorenzo membantu Dovi. Tetapi yang terjadi justru sebaliknya! Dari 30 lap balapan tersebut, Lorenzo berhasil mengunci posisi 4 itu selama 23 lap, untuk menahan Dovi di posisi 5! Bukannya membantu, Lorenzo selama 23 lap itu jelas menghambat Dovi. Beberapa kali mereka wheel to wheel yang nyaris membuat keduanya terjatuh. Namun Lorenzo tidak sudi membiarkan Dovi melewatinya.

Lorenzo akhirnya membiarkan Dovi melewatinya pada lap ke-24 setelah dia terjatuh... Malangnya Dovi juga ikut-ikutan crash pada lap ke-24 itu. Gelar juara dunia MotoGP 2017 pun akhirnya lepas dari genggaman Dovi dan Ducati....

***

Sebagai pengagum Marquez, saya tidak melihat ada manfaatnya dengan kedatangan Lorenzo ini. Justru lebih banyak mudaratnya. Akan tetapi sebagai penggemar MotoGP, kedatangan Lorenzo ini akan menjadi berkah bagi penikmat MotoGP. Paddock Repsol Honda akan membara karena persaingan MotoGP 2019 justru sudah mulai disana! 

Saat ini Marquez adalah pembalap terbaik yang sulit untuk dikalahkan, dengan ketrampilan tingkat dewa. Sejak kasus "senggolan Rossi-Marquez" di GP Argentina lalu, Marquez kemudian menggila pada balapan-balapan berikutnya dengan berusaha untuk langsung menjauh dari para pesaingnya (terutama Rossi) agar tidak menimbulkan kasus. Akibatnya balapan menjadi kehilangan gregetnya ditengah dominasi Marquez.

Musuh Marquez itu hanya satu, yaitu dirinya sendiri! Itulah yang terjadi pada balapan MotoGP Mugello kemarin itu. Dalam balapan itu Marquez memakai kombinansi ban favoritnya, hard-hard. Gaya membalap Marquez yang sangat agresif akhirnya membuatnya crash pada tikungan ke-10 lap keempat. Itu murni kesalahan Marquez karena bannya belum cukup panas untuk mendapatkan grip yang sesuai dengan karakter agresif Marquez!

Pada akhirnya kedatangan Lorenzo tersebut akan memberi tekanan kepada Marquez. Lorenzo sudah pasti tidak akan mau mengalah kepada Marquez. Kehadiran Lorenzo akan membuat Marquez terintimidasi, membuat Marquez melakukan kesalahan-kesalahan elementer. Pada akhirnya itu akan membuat persaingan diantara pembalap menjadi lebih merata, sehingga balapan menjadi sulit untuk diprediksi...

***

Kalau tahun ini Marquez menjadi juara MotoGP lagi, ada kemungkinan dia akan mencari tantangan baru dengan berpindah tim... ke Ducati. Jadi bagi Honda, kedatangan Lorenzo ini sudah sangat pas. Lorenzo adalah pembalap terbaik yang tersisa pada saat ini. Petrucci baru saja pindah ke Ducati untuk menemani Dovi. Sedangkan Zarko baru saja mengikat kontrak dengan KTM.

Tahun depan pastinya Lorenzo akan meminta sedikit ubahan pada Honda RC213V itu, yakni pada tangki bensin motor tersebut. Kalau tim Repsol Honda tidak mau memodifikasinya, maka Lorenzo akan membawa tangki bensin Ducati Desmosedici GP18-nya kemarin itu. Hehehehe....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun