Revolusi Industri 4.0 dan Pengaruhnya bagi industri yang ada di Indonesia
seluruh aspek kehidupan manusia menuju keseimbangan yang dinamis .Oleh karenanya siapapun , aspek apapun mau tidak mau bersegera mengikuti perubahan itu ,jika ia tidak mau mengikutinya, maka dapat dipastikan ia akan tertinggal .Maka tidak salah mengutip filsuf Yunani, Heraclitus ," Satu-satunya hal yang konstan di dunia ini adalah perubahan ". saya sedikit mengutip dari website sebagai refrerensi saya untuk memahami tentang implementasi revolusi industri di era globalisasi
Revolusi , inilah kata yang paling tepat jika melihat begitu radikalnya perubahan terhadap kemajuan industry masa kini.Mengutip arti Revolusi Industri itu sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) adalah perubahan radikal dalam usaha mencapai produksi dengan menggunakan mesin-mesin , baik untuk tenaga penggerak maupun untuk tenaga pemproses.
 Era dimana adanya mekanisasi alat produksi, tenaga uap dan daya air dalam membuat suatu produksi. Revolusi industry masa ini terjadi lebih disebabkan kemakmuran kerajaan Inggris saat itu .Pada masa itu secara perlahan Inggris kehilangan koloni-koloninya di Amerika ,yang mengakibatkan terjadinya kemunduran yang cukup besar namun disamping itu dapat menguasai sebagian perdagangan dari India.Oleh karenanya kemakmuran di Inggris semakin membesar yang mengakibatkan permintaan berbagai jenis barang semakin melonjak .
       Berpengalaman dengan lepasnya koloni-koloni di Amerika utara yang semakin kaya dan mampunya India sebagai koloni Inggris untuk memproduk tekstil dengan harga murah sementara itu banyak di pinggiran Inggris sendiri menjadi produsen tekstil yang sudah lama .Karenanya untuk menyelamatkan industry negaranya Inggris meningkatkan efesiensinya, pada masa inilah awal revolusi industry ini terjadi .
      Inovasi-inovasi baru bermunculan dengan penemuan-penemuan mesin-mesin industry khususnya bidang tekstil .Penemuan-penemuan ini segera memenuhi kota-kota industry di Inggris seperti Manchester, Liverpool, dan Birmingham .Akibatnya memang drastis dimana Inggris mampu menguasai pasar tekstil dunia , yang juga pada akhirnya menggilas bisnis-bisnis kecil .Pada masa itu competitor Inggris hanyalah Amerika Serikat dikarenakan mampu membuat mesin Cotton Gin, yaitu mesin yang mampu memisahkan kapas dari bijinya .Hal ini menyebabkan banyak pabrik di Amerika Utara dapat menyedikan pasokan kapas murah dari perkebunan selatan .
     Secara berkesinambungan pabrik-pabrik baru muncul dengan menggunakan jenis dan mesin yang sama .Hal ini menjadikan unit service mesin menjadi kebutuhan yang utama .Akibatnya dibangunlah pabrik-pabrik mesin , dimana bagian dari mesin-mesin itu sendiri dapat diganti yang kita kenal dengan suku cadang.Saat itulah dikenal adanya standarisasi produk, dimana suku cadang dibuat identik dan presisi.
      Untuk menggerakkan mesin-mesin industry itu sendiri tentu memerlukan energy yang tidak sedikit dimana saat itu bertumpu dengan listrik tenaga air yang tentunya tergantung dengan aliran sungai yang stabil .Efeknya , ada keterbatasan terhadap lokasi pembangunan pabrik yang harus mendekati sungai .Maka muncullah penggunaan energy tenaga uap , yang menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya ,namun hal ini juga ada keterbatasan bahan baku kayu , maka muncullah penggunaan Batu bara .Sehingga pembangunan pabrik tidak lagi bergantung kepada sungai dan hutan kayu , namun lebih dipertimbangkan karena alasan ekonomis.
Aspek Teknologis
Automatisasi dan Robotika:
- Penerapan robot dalam industri manufaktur untuk meningkatkan efisiensi dan konsistensi produk. Robot dapat melakukan tugas-tugas berulang dengan kecepatan dan presisi yang lebih tinggi daripada tenaga manusia.
- Dalam sektor otomotif, misalnya, penggunaan robot dalam perakitan mobil mengurangi waktu produksi dan biaya.
Internet of Things (IoT):
- Perangkat yang terhubung memungkinkan pemantauan dan pengendalian proses secara real-time. Dalam konteks pertanian, sensor IoT dapat memantau kelembaban tanah dan kesehatan tanaman, membantu petani mengambil keputusan yang lebih baik.
- Dalam industri, IoT memungkinkan pelacakan inventaris secara otomatis dan peningkatan rantai pasokan.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!