Mohon tunggu...
Yafet Ronaldies
Yafet Ronaldies Mohon Tunggu... Freelancer - Human Mood-an

Ordinary Writer || Digital Writer || Freelance || Hobi makan || Enjoy Cook {Linke Ideologie}

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Fenomena Anak-anak Berjualan Sampai Larut Malam

13 Maret 2023   01:58 Diperbarui: 13 Maret 2023   02:07 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Masih di Pasal 69 ayat 2 point c, disebutkan anak bisa dipekerjaan dengan maksimum waktu 3 jam saja. Padahal realita dan objektifnya di lapangan yang terjadi tidak begitu, justru ada anak yang berjualan dari petang sampai larut malam, di suruh berjualan di tempat-tempat rame, terkadang duduk di lampu merah, sambil menawarkan jualannya.

Sungguh amat miris kondisi anak-anak tersebut, yang dipaksa untuk berjualan. Terkadang seperti itulah, undang-undang sudah mengatur dengan baik, akan tetapi buruknya penerapan pada saat di lapangan, membuat beberapa anak-anak di bawah umur tidak merasakan seperti teman-teman sebayanya yang lain.

Menurut penulis, bahwasannya ketika ada yang bekerja sebetulnya itu ada makna tersiratvkepada makna eksploitasi ekonomi atau mempekerjakan anak dengan senggaja hanya untuk menarik keuntungan pihak lain atau keluarga atau bahkan orang tuanya sendiri.

Walaupun demikian, pekerja anak jika dilihat dari konsep hak dan kewajiban, maka pekerja anak merupakan proses dalam mencari kebutuhan materi baik untuk dirinya maupun orang lain/keluarganya.

Akan tetapi secara langsung hak-hak dari anak yang sudah dijamin oleh undang-undang, semuanya telah sirna; entah hak anak untuk mendapatkan pendidikan, hak dalam hal pergaulannya yang baik serta hak anak untuk dinafkahi semuanya hanya teori-teori yang indah di baca akan tetapi secara objektifnya sangat pedih buat anak di bawah umur dalam menjalankannya.

Tidak hanya perhatian khusus terkait kasus anak-anak di bawah umur berjualan sampai larut tengah malam, mesti ada penanganan serta progres lebih lanjut terkait fenomena anak di bawah umur berjualan hingga larut malam.

Bagaimanapun juga anak juga harus merasakan masa-masa kanak-kanaknya dengan bahagia, tanpa adanya tekanan mental dan perilaku dari pihak-pihak yang mencari keuntungan sangat besar.

"Onnellinen lapsi onnellinen maa", artinya "Anak bahagia, negara ceria"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun