Mohon tunggu...
Yafet Ronaldies
Yafet Ronaldies Mohon Tunggu... Freelancer - Human Mood-an

Ordinary Writer || Digital Writer || Freelance || Hobi makan || Enjoy Cook {Linke Ideologie}

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Euforia Citayam Fashion Week Sampai pada Sensasi Para Kaum LGBT

27 Juli 2022   21:04 Diperbarui: 27 Juli 2022   21:07 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini juga yang dikhawatirkan oleh beberapa pihak, ketika para kaum LGBT terlalu menguasai panggung CFW. Karena di lokasi 'Fashion Show', masih banyak anak-anak remaja yang masih polos/labil. Ditakutkan dari mereka akan mengikuti hal-hal yang dipakai atau dilakukan oleh pecinta LGBT tersebut. 

Mestinya ini menjadi perhatian semua pihak termasuk para pemangku kebijakan di pusat maupun daerah, untuk segara melakukan tindak tegas terhadap para pelakunya. Hal tersebut dalam rangka menjamin eksistensi keberadaan manusia yang bermartabat, sekaligus sesuai dengan kodratnya sebagai ciptaan Tuhan untuk dapat hidup normal dan berpasangan sebagaimana mestinya. 

Penulis said "Saya menghargai setiap perbedaan, tetapi tidak dengan penyimpangan", Sleebeeww...

Akan tetapi perlu juga diketahui, keberadaan orang yang teridentifikasi bagian dari LGBT bukanlah berarti menjadikan mereka harus dibenci, dimusuhi, diasingkan atau bahkan dianiaya. Mereka hendaknya tetap dihargai sesuai kodratnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sekaligus bagian dari dinamika kehidupan manusia di muka Dunia.  

Tidak semua anggota LGBT merupakan kaum loyalis yang memegang ideologi 'LGBT' hingga akhir kehidupannya. Sebagian diantarnya justru dapat disembuhkan dan kembali hidup normal, bahkan diantaranya menikah serta memiliki keturunan. 

Proses pendidikan dan perlakuan yang sesuai bijaksana, penerimaan dan keikhlasan diri terhadap apa yang dimiliki, serta keyakinan akan keadilan anugrah yang telah diberikan Tuhan akan menjadi akumulasi dari keraguan dan penolakan tentang apa yang telah terjadi pada dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun