Waktu yang tepat ketika para penulis, nulis disaat kondisi serta ada suatu objek yang lagi sedang nge-trend-trend nya baik itu kanca internasional pun skala nasional. Topik yang beberapa bulan lalu sedang up-upnya adalah tentang Citayam Fashion Week (CFW).Â
Sebenarnya gimana sih? Asal mulanya kehebohan memamerkan style atau fashion di jalanan. Jadi, CFW bermula dari beberapa para kaum Gen-Z (anak-anak usia remaja) dari kawasan Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok atau biasa disingkat SCBD. Para Generasi Z ini kerap nongkrong di Taman Dukuh Atas, dari sore hingga malam hari.Â
Penampilan mereka di daerah tersebut dilihat sangat memukau dan menarik, dari segi baju, celana hingga aksesoris lainnya (jam tangan, gelang, kalung, topi). Bahkan tak sedikit warga net +62 yang membandingkan penampilan mereka seperti "street style" ala-ala Eropa hingga negara kaum Oppa (Korea).Â
Gak hanya nongkrong aja, anak-anak usia remaja biasanya membuat suatu konten yang kemudian di upload ke dalam media sosial (TikTok, Instagram hingga twitter). Video kontennya pun bervariasi mulai dari tanya-jawab terkadang melakukan fashion show di area jalanan, baik itu pinggir jalan hingga zebra cross.
Melalui beberapa refrensi yang penulis sudah baca, anak-anak remaja ini yang awalnya datang untuk berekreasi saja, mereka ini merupakan anak-anak yang pernah tergusur akibat pembangunan Stasiun MRT Dukuh Atas tersebut.Â
Hampir rata-rata memang memilih pindah ke wilayah Citayam, Bojong dan sekitarnya lantaran kemudahan akses kereta api untuk bisa ke tempat tersebut. Tujuan mereka ialah untuk sekedar healing sambil nongkrong-nongkrong asik bareng teman serta besti-bestinya.
Sebelum awalnya marak, sebagian dari ABG yang datang ke Stasiun MRT Dukuh Atas itu, memang hanya nongkrong dan sekedar membuat konten untuk media sosial. Hal ini yang membuat setiap akhir pekan banyak anak-anak remaja/muda dari wilayah Citayam, Bojong dan Bogor datang untuk sekedar berekreasi dengan style pakaian mereka masing-masing.
Udah bisa dicerna kan asal mula dari trend Citayam Fashion Week?. Ini hanyalah sebuah kebiasaan atau aktivitas yang mungkin awalnya tidak disenggaja oleh beberapa anak-anak remaja yang berpenampilan 'WoW'. Sampai pada akhirnya di up ke dalam media sosial.Â
Oleh sebab itu fenomena fashion show di jalanan ini, lebih kepada ekspresi publik untuk menuangkan gaya berpenampilan mereka masing-masing. Entah itu untuk keperluan konten atau sekedar foto untuk di post ke Instagram, sampai pada moment memikat lawan jenis (Cari doi). Hehehehe...
Hingga saat ini Citayam Fashion Week sudah menjadi ajang para kalangan papan atas: dari artis, selebgram hingga politisi. Akan tetapi, ini juga yang membuat beberapa model profesional ikut ambil andil dalam CFW. Mereka adalah Indonesia's Next Top Model, Tiffany Jolie; dan si kembar Valerie Krasnadewi - Veronica Krasnasari dari Asia's Next Top Model (ASNTM).Â
Para model tersebut datang ke kawasan CFW. Bukan sekedar nongki aja, Valerie dan Veronica bahkan ikut catwalk di zebra cross yang dijadikan sebagai run-away, kayak waktu mereka action di panggung model sesungguhnya untuk nunjukkin fashion mereka. Kalian bisa cek di google atau stalking instgram mereka untuk lebih jelas foto-fotonya.
Padahal awalnya hanya sebuah tongkrongan rakyat biasa atau tempat nongki-nongki anak-anak remaja/muda untuk mengisi masa weekendnya. Karena kebetulan lagi trending, para kalangan atas pastinya gak mau ketinggalan dong.Â
Wajib banget hukumnya untuk mencari eksistensi panggung publik. Mereka-mereka kalangan atas juga tidak mau kalah, dengan penampilannya yang berjalan di atas zebra croos menujukkan fashion mereka masing-masing.
Tidak hanya menjadi daya tarik warga lokal, bahkan ada beberapa warga negara asing yang datang untuk melihat atau bahkan melakukan 'fashion show' di atas catwalk (zebracross) dengan pakaian yang mereka kenakan.
Para desainer busana pun mengapresiasi fashion week yang dilakukan oleh kalangan milenial hingga Generasi Z di daerah tersebut. Desainer kagum melihat beberapa kreasi model pakaian hingga fashion show yang dilakukan di atas zebra cross.
Terlepas dari itu, Citayam Fashion Week ini bagi penulis merupakan salah satu aktivitas yang memberikan akses kekebasan dalam berekspresi, menuangkan kreatifitasnya dalam berpenampilan, bahkan berkarya untuk menciptakan suatu model busana atau free to express and create bagi anak-anak muda.Â
Ini seperti ajang pameran busana jalanan atau street fashion exhibition. Salah satu keseruannya ialah bisa menajdi model jalanan (street model). Kemudian, keseruan yang lainnya kita bisa menambah relasi saling bertukar pikiran, foto rame-rame, bahkan sabi kali untuk mutualan sosial media. Xixxixiiii...
Lalu menjadi sumber healing terbaik, karena kita bisa melihat banyak orang-orang yang memakai beragam macam pakaian dengan style yang bermacam-macam & kece abiss.Â
Bahkan sangat dimungkinkan ketika kita ikut serta dalam eforiaa 'fashion show' catwalk di atas zebra cross. Untuk diabadikan dalam platforms sosial media kita. Sekali lagi, ada banyak yang mendukung kegiatan Citayam Fashion Week sebagai sebuah kreativitas anak-anak muda pinggiran. Gokiill..
Tidak hanya keseruan yang didapatkan, benefit peputaran ekonomi yang hebat bisa terjadi dalam aktivitas Citayam Fashion Week tersebut.Â
Misalkan ada berapa banyak toko pakaian, E-commerce, transportasi, pegadang-pegadang, kafe-kafe dan lain-lainnya, menjadi laris-manis. Karena banyak dari orang luar kota juga datang, untuk menyaksikan dan bahkan ikut serta sebagai street model di CFW dengan penampilan yang unik dan memukau.
Coba bayangin ketika CFW ini dilakukan oleh tiap-tiap daerah, kemudian kreasi-kreasi busana-nya bisa bervariasi. Ada yang nampilin baju khas adatnya, pakaian-pakaian modern bahkan baju-baju adat yang sudah dimoderinisasikan.Â
Kemudian, dari aktivitas fashion show jalanan ini, tiap-taip daerah pasti memiliki ciri khas, gaya berpakaian tersendiri. Nah inilah yang menjadi inovasi-inovasi anak-anak muda dalam berekspresi. Pasti bakal lebih menarik publik baik itu lingkup nasional pun internasional.
Eforia seperti ini harusnya para minelial hingga Generasi Z, melakukan kolaborasi dengan bijak, agar mampu meningkatkan kreativitas serta berekspresi dalam menuangkan karya-karya terbaiknya untuk bangsa. Karena menjadi terkenal di era sekarang, sebenarnya gampang dan mudah. Apalagi arus globalisasi teknologi yang begitu sangat cepat meningkat.Â
Ambil contoh saja dari fenomena Citayam Fashion Week ini juga muncul anak-anak muda yang tiba-tiba terkenal seperti Jeje, Bonge, Roy, Kurma hingga Mami Sudirman.
Tidak hanya itu, ini menjadi moment beberapa kepala daerah sampai tingkat kementerian sekalipun, bisa mendukung serta berkolaborasi dengan anak-anak muda ditiap-tiap daerah. Dalam mengekspresikan jiwa-jiwa desainer atau pembuat buasana, hingga model-model jalanan yang bisa diangkat menjadi model professional hingga ke level internasional.
Maybe, pasti kalian mencari uraian narasi soal judul terkait "Nasehat Kang Emil ke Baim Wong", sebenarnya kalian bisa lihat dan baca langsung dari Instagram Ridwan Kamil terkait nasehat untuk Baim Wong dkk. Penulis menyarankan kalian langsung aja untuk mengakses instagram @ridwankamil.
Itu saja yang penulis ingin uraikan serta menjelasin sedikit soal fenomena Citayam Fashion Week. Harapan penulis semoga ini bisa bernuansa positif untuk anak-anak muda Indonesia dalam mengekspresikan kreasi-kreasinya ke ruang publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H