Mohon tunggu...
Yafet Ronaldies
Yafet Ronaldies Mohon Tunggu... Freelancer - Human Mood-an

Ordinary Writer || Digital Writer || Freelance || Hobi makan || Enjoy Cook {Linke Ideologie}

Selanjutnya

Tutup

Diary

Covid-19 Menjadikanku Up!

2 Juli 2022   17:25 Diperbarui: 2 Juli 2022   17:26 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

          Waktu itu posisi dimana ibu-ku juga lagi sakit. Katanya asam lambungnya naik. Jadi selama beberapa hari ibuku mengalami sakit & aku juga masih belum normal peciuman dan perasaku. Tapi syukurnya bapak dan adikku lagi sehat-sehat aja. Ku beranikan lah diriku pergi swab, tapi waktu itu aku swab diam-diam. Tanpa sepengetahuan orang di rumah dan teman-temanku. Hehehee...

          Dengan terlalu PD-nya waktu itu, dalam hatiku bilang; "Ahh, pasti negatif nh hasilnya" WKKWWK. Beberapa hari kemudian, datanglah petugas kesehatan sekitaran jam 10 an pagi. Posisi lagi aku berjemuran nih di samping rumah. Petugas kesehatan datang, bawa kabar. Kalau aku positif. DAMN!! Pas denger itu, lemes dong. Apalagi bos (ibuku) waktu itu lagi sakit juga.

         Singkat cerita, semua orang-orang yang pernah aku temui bahkan orang yang ada di rumahku, pergi swab. Semuanya negatif, kecuali kedua bosku yang dinyatakan positif. Akhirnya isolasi mandirilah aku berserta orang rumah hampir sekitar 2 minggu lebih. Dan pada saat itu bulan Desember (kami gak bisa ngerayain eforia natalan + tahun baru). Terus coba bayangin, pada waktu itu kan tahun 2020. Dimana covid lagi up-upnya nih, nah kami sekeluarga sedang alamin waktu itu. Orang yang gak terkena aja was-was, apalagi yang terkena virus ini.

          Tapi bapakku, orang paling tersantainya waktu kami sekeluarga dinyatain covid, wkwkw. Hebatnya lagi, dari antara kami se-rumah waktu itu, (hanya adekku yang negatif hasilnya). Nah gaya seperti bapakku lah yang kupakai buat jalani isoman, gak perlu terlalu panik berlebihan dan tetap santai jalani aktivitas dari rumah dengan fun. GOKIL coy...

          Karena aku Kristen jadi aku coba kutip dari Alkitab dalam Kitab Ayub 2:10, bilang gini; "Apakah kita mau menerima yang baik dari Tuhan tetapi tidak mau menerima yg buruk?". Oleh karena itu, aku dan keluarga harus fair dong, masa iya, mau nerima yang baik aja dari Sang Pencipta. Terus giliran di kasih cobaan atau ujian, langsung kabur. Heehehhee...

          Finally, kami se-keluarga gak rayanin natal dan gak bakar-bakar ala-ala tahun baruan. Jadi aku coba sharing aja; hal-hal yang kami lakuin selama isoman di rumah:

              1. Berserah. Kami udah serahin smuanya sma Tuhan (tiap mlm mnjdi rutintas kmi buat kumpul brsama & brdoa). Dngn iman & pnghrapan, kmi prcaya ke dpan ada pemlihan

               2. Mengucap syukur. Berat gais, mengucap syukur dlam keadaan positif covid-19, nda msuk akal sehat manusia.. but, kalau di dlam 1 Tesalonika 5:18; "Mengucap Syukurlah Dalam Segala, Sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu" (perhatikan kalimat akhirnya blng gini; itu yang diKehendakiNya). Mau susah, senang dll, jangan lupa mengucap syukur, karena itu KehendakNya. Kalau kita ngelakuin kehendakNya, percayalah dengan Iman, Tuhan akan menggenapinya.

               3. Konsumsi vitamin atau obat yang diromendasikan dari rumah sakit atau orang kesehatan terus jangan lupa makan (buah, sayur, dll), gk bgadang, berjemur tiap pagi.

               4. Klau klian ada gjala (flu, batuk/pnciuman, perasa hilang, demam dll) banyakin istrahat, aktivtas dihentikan dulu sementara, jangan lupa kalau misalkan ada aktifivas yang harus dilakukan karena sangat urgent tetap perhatikan asupan nutrisi yang masuk ke tubuh.

          Akhirnya, pada hari Kamis 24/12/20 saya dinyatakan udah sembuh/hasil swabnya negatif. Kemudian dilanjut, tepatnya pada awal tahun 2021 tanggal 1 Januari, kedua orang tua saya juga dinyatakan telah sembuh/hasil swabnya negatif dari covid-19. Huftt,, gokil banget alur cerita yang banyak pelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun