Mohon tunggu...
Ahmad Zaky Alfarisi
Ahmad Zaky Alfarisi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

halooo selamat datang di blog ahmad zaky, saya mahasiswa UIN syarif hidayatulah jakarta prodi jurnalistik, saya memiliki beberapa hobi seperti olahraga, mendengarkan musik, menjelajahi alam liar, dan masih banyak lagi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengubah Kecemasan Menjadi Keberanian dalam Beretorika

14 Mei 2024   23:37 Diperbarui: 14 Mei 2024   23:41 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Ahmad Zaky dan Syamsul Yakin

Mahasiswa dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

     Kecemasan beretorika seperti rasa tidak percaya diri, takut salah, dan tidak nyaman di depan umum ini terjadi sebagai tanggapan terhadap sesuatu yang dianggap menimbulkan ancaman. Perasaan negatif, ketidakmampuan untuk berkomunikasi, kegagalan, dan ketakutan yang menyebabkan pendengar menilai mereka rendah membuat orang gagal dalam beretorika. 

Ketakutan beretorika dapat menyerang siapa saja bahkan orang yang sangat pintar dapat mengalaminya karena merasa diuji kemampuannya saat berbicara di ruang publik. Salah satu cara untuk mengatasi kecemasan beretorika adalah dengan melakukan relaksasi. Sebagian orang percaya bahwa relaksasi dapat mengurangi ketegangan. 

Jika menghadapi orang yang lebih berpengalaman dalam retorika daripada kita, mungkin kita akan mengalami ketegangan. Untuk mengatasi situasi ini, kita harus meningkatkan kepercayaan diri, karena percaya diri hal utama yang sangat penting untuk menentukan kesuksesan dalam berbicara di depan khalayak ramai. 

Tak jarang ketakutan beretorika muncul sebagai tanggapan terhadap keadaan yang tidak terduga dan tiba-tiba. Seperti lampu yang mati, atau penyebab-penyebab lainnya yang membuat kita tidak dapat membaca ide-ide dalam ceramah. Untuk mengatasi situasi seperti ini kita harus berani melawan rasa takut, dan tidak takut salah.

     kecemasan beretorika yang disebabkan oleh pengalaman pribadi atau orang lain yang gagal berbicara karena tekanan publik dapat diatasi dengan menemukan sumber masalahnya, mempersiapkan lebih banyak, dan tampil dengan penuh keyakinan bahwa pengalaman buruk itu tidak memengaruhinya. Kecemasan beretorika yang paling umum adalah kurangnya kemampuan dan pengalaman. 

Oleh karena itu, lebih fokus pada aspek teknis daripada aspek psikologis. untuk mengatasi masalah ini kita dapat memperbanyak latihan, mempelajari gaya bicara yang dapat diandalkan, dan menghilangkan ketakutan yang menghalangi kita untuk tampil dengan benar. Selain hal-hal yang sudah disebutkan, seorang publik figur juga memiliki kemungkinan mengalami kecemasan beretorika. 

Hal itu dikarenakan dia adalah selebritas yang ucapannya mudah tersebar dan menjadi viral, hal tersebut yang meningkatkan kecemasan. Cara mengatasi kecemasan beretorika adalah dengan berpikir positif, tidak takut salah, percaya diri, latihan, persiapan, konsentrasi, dan berusaha menghindari tekanan dari orang lain. Untuk menenangkan diri, penting untuk memahami bahwa kecemasan beretorika adalah kondisi psikologis yang alami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun