Mohon tunggu...
Initial J
Initial J Mohon Tunggu... Lainnya - Warga Digital 4.0

Z

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Quantum Big Bang dan Konspirasi Alam Semesta

18 Maret 2023   16:19 Diperbarui: 18 Maret 2023   16:20 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber foto : Universe Today.com

Hai gays, sehat selalu ya!. So kali ini kita akan membahas tentang teori quantum dan big bang yang konon kata banyak orang ini adalah teori paling gila karena memberikan pandangan bahwa alam semesta itu tercipta dengan sendirinya dan tidak ada kaitan alam semesta itu diciptakan oleh yang Maha Kuasa. Tanpa berlama-lama lagi, gooo...

Alam semesta Quantum dan teori konspirasinya

Kuantum atau Quantum
Teman-teman,sebelum lebih jauh mendalami teks ini perlu untuk kita ketahui terlebih dahulu bahwa dalam ilmu fisika kuantum adalah jumlah minimum setiap entitas fisika atau sifat fisika yang mempunyai keterlibatan dalam suatu interaksi. Gagasan pokok yang membuat sifat fisika dapat dikuantisasikan disebut sebagai “hipotesis kuantisasi” yang berarti besarnya sifat fisika hanya dapat mengambil nilai diskrit yang terdiri dari kelipatan bilangan bulat dari satu kuantum. Secara etimologi, kata kuantum berasal dari bahasa Latin quantus yang berarti “betapa hebat”. Namun kata kuantum secara umumnua sudah dikenal sebelum tahun 1900. (sc-Lihat Wienner, N. 1966. Ruang Diferensial, Sistem Kuantum, dan Prediksi. Cambridge: Institut Teknologi Massachusetts and Wikipedia.org)


Penemu teori Quantum
Konsep kuantisasi radiasi ditemukan pada tahun 1900 oleh Max Planck, ia telah berusaha memahami emisi radiasi dari benada-benda yang di panaskan, yang dikenal dengan istilah radiasi benda hitam. Dengan berasumsi bahwa energi dapat diserap atau dilepaskan hanya dalam paket kecil, berbeda, dan terpisah yang kemudian disebut bundel dan elemen energi. Planck  mengetahui adanya benada-benda tertentu yang berubah warna ketika dipanaskan. Pada 14 Desember 1900, Planck melaporkan temuannya ke Deutsche Physikalische Gesellschaft (DPG), dan sekaligus memperkenalkan gagasan kauntisasi untuk pertama kalinya sebagai bagian dari peneitiannya tentang radiasi benda hitam. (sc-Lihat E. Cobham Brewer 1810-1897. Kamus Frasa dan Fabel. 1898, E. Helmholtz, Robert Mayer’s Priotriat Wayback Machine, Hermann, Armin. 1991. Heimatseite von Robert J. Mayer, Planck, M.1901. Annalen der Physik, Einstein, A.1905.Annalen der Physik, and Max Planck.1901. On the Law of Distribution of Energy in the Normal Spectrum).


Teori alam semesta Quantum dan Big Bang
Teori alam semesta quantum yang dikemukakan oleh Wiliam Lana Craig, beliau beranggapan bahwa dunia ini akan terus ada sampai kapan pun, Craig adalah seorang filsuf dan teolog asal Peoria, Illinois, Amerika Serikat. Dengan teorinya beliau berpendapat bahwa seluruh alam semesta yang sudah terbentuk tidak akan pernah hancur, alam semesta akan terus ada dan berkembang serta tidak ada satu pun ruang hampa. Pada dasarnya ruang hampa di alam semesta itu tidak ada semua sisi alam semesta terisi oleh partikel-partikel subatomik. Pokok dari teori quantum berada pada gagasan bahwa seluruh kemungkinan peristiwa mempunyai kemungkinan untuk bisa terjadi dan tetap akan ada kemungkinan terjadi. Menurut beliau, terdapat pergantian quantum yang menuju status baaru ketika alam semesta tiba-tiba inflasi dengan luar biasa besar. Oleh karena itu seluruh alam semesta akhirnya muncul akibat dari lompatan yang sangat tidak mungkin. Teori quantum, orang pada prinsipnya dapat secara tiba-tiba kembali ke planet Mars, meskipun begitu dapat dipastikan bahwa kemungkinan yang ada sangatlah kecil sehingga perlu menunggu lama dari umur alam semesta itu sendiri. (sc-harapanrakyat.com)


Teori selanjutnya adalah teori Big Bang. Teori yang menyatakan bahwa alam semesta sudah ada sejak awal dan akan terus ada, perbedaan teori ini dengan teori quantum adalah tentang penjelasan pembentukan alam semesta. Teori big bang menjelaskan bahwa alam semesta tercipta karena adanya ledakan yang sangat besar berkisar 13 miliar tahun lalu. Ledakan besar tersebutlah yang telah mengeluarkan massa jenis dahsyat dan akhirnya berkembang menjadi alam semesta sekarang ini, teori ini ditemukan oleh Georges Lamaitre. Beliau merupakan seorang pastor Katolik Roma sekaligus fisikawan. Jadi pada intinya teori quantum lebih kepada adanya partikel/paralel-paralel dan  semua hal memiliki kemungkinan untuk terjadi sedangkan teori big bang lebih kepada bagaimana alam semesta itu terbentuk dengan adanya suatu ledakan super dahsyat yang terjadi miliaran tahun lalu sehingga alam semesta akhirnya terbentuk sendiri.

Moga bermanfaat….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun