Selain itu banyak timbunan lemak (trigliserida) dalam darah karena lemak tidak tercerna dengan baik, sehingga peredaran darah juga menjadi bermasalah. Seiring dengan waktu muncul timbunan plak yang menutupi dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan terjadinya penyempitan di pembuluh darah dan penurunan kualitas darah.Â
Padahal darah mempunyai peran sebagai pembawa nutrisi dan oksigen ke seluruh sel tubuh. Timbunan plak juga akan menutupi berbagai reseptor hormon dalam tubuh seperti reseptor insulin sehingga akan menyebabkan munculnya resistensi insulin yang menjadi penyebab terjadinya penyakit diabetes.Â
Apabila gangguan lambung tersebut berlangsung lama dan penanganannya masih sama, maka sel-sel dalam tubuh akan mengalami kekurangan nutrisi makanan. Sehingga sel tubuh mengalami gangguan kinerja fungsinya bahkan dapat mengakibatkan kerusakan dan kematian sel atau jaringan sel di dalam tubuh.Â
Organ dimana sel-selnya mengalami kekurangan nutrisi maka menurun fungsinya dan timbullah penyakit degeneratif tergantung organ yang mengalami kerusakan, apakah tulang (osteoporosis), sendi (osteoarthritis), ginjal (gagal ginjal), saluran peredaran darah (hipertensi), jantung (jantung koroner dan gagal jantung), dan lain-lain.
Gangguan lambung dapat menjadi salah satu penyebab utama timbulnya penyakit sel abnormal. Bermula dari kegagalan lambung dalam memproses pemecahan makanan, terutama protein, sehingga tubuh tidak dapat menyediakan asam amino yang cukup sebagai bahan baku pembuatan enzim lipase. Sedangkan enzim lipase tersebut dibutuhkan dalam proses pemecahan lemak (trigliserida) di dalam darah.Â
Apabila lemak (trigliserida) tidak dapat dipecah karena kekurangan enzim lipase, maka lemak (trigliserida) tidak dapat masuk ke dalam sel dan akan menumpuk di dalam sirkulasi darah.Â
Semakin lama lemak (trigliserida) menumpuk dalam darah, maka akan semakin besar peluangnya bertemu dengan oksigen, sehingga risiko terjadinya oksidasi parsial semakin tinggi.Â
Reaksi oksidasi parsial ini menghasilkan radikal bebas yang dapat masuk ke dalam sel sehingga mengganggu sistem perintah DNA atau RNA. Hal ini menyebabkan kesalahan pada hormon dan enzim yang dihasilkan.Â
Kesalahan pada hormon dan enzim dalam tubuh akan mengakibatkan terjadinya gangguan pada pertumbuhan sel tubuh tertentu yang dituju. Perintah awal yang salah akan berujung pada hasil yang berbeda dari yang seharusnya, sehingga menyebabkan tumbuhnya sel abnormal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI