Salah Satu Permasalahan utama pada penyakit diabet merupakan terdapatnya timbunan lemak yang menutupi reseptor insulin, sehingga menimbulkan penyusutan sensitivitas insulin. Hal ini bakal membuat glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel serta malah bakal menumpuk di pembuluh darah.
Sudah kita bahas pada postingan sebelumnya, kalau untuk mengembalikan peranan reseptor insulin menjadi wajar, maka timbunan lemak wajib segera dihilangkan. Dalam hal ini kita wajib memastikan metabolisme lemak dalam tubuh dapat berjalan sempurna. Maksudnya, kita wajib mencukupi ketersediaan enzim lipase di dalam tubuh. Enzim lipase berfungsi dalam pemecahan trigliserida jadi asam lemak serta gliserol sehingga asam lemak dapat masuk ke dalam sel serta jadi sumber tenaga untuk sel. Enzim lipase bakal tersedia cukup apabila asam amino selaku bahan baku enzim pula ada cukup. Asam amino ini dapat diperoleh dari mengkonsumsi makanan sumber protein.
Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang dibutuhkan oleh badan.
Protein nabati ataupun protein hewani sama- sama baik serta mempunyai khasiat untuk badan. Oleh sebab itu mengkonsumsi keduanya untuk tiap orang wajib balance, termasuk bagi pengidap diabet. Meski sama- sama baik untuk badan, tetapi kandungan asam amino yang dipunyai protein hewani dengan protein nabati berbeda.
Asam amino yang terdapat di dalam protein hewani ialah asam amino esensial yang lengkap, serta strukturnya nyaris mirip dengan asam amino yang terdapat di badan. Sedangkan protein nabati tidak mempunyai asam amino esensial selengkap protein hewani. Oleh sebab itu, protein hewani ialah sumber asam amino yang baik buat badan. Walaupun demikian, bukan berarti protein nabati tidak baik buat dikonsumsi.
Kemudian kenapa pengidap diabet justru lebih disarankan lebih banyak komsumsi protein nabati dibanding protein hewani?
Kita butuh mengingat kembali kalau permasalahan utama pada pengidap diabet merupakan terdapatnya timbunan lemak yang menutupi reseptor insulin. Protein hewani memanglah memiliki asam amino yang baik, tetapi sebagian besar protein hewani pula merupakan makanan tinggi lemak serta kolesterol. Apabila protein hewani disantap dalam jumlah yang kelewatan, hingga bakal semakin menambah timbunan lemak di pembuluh darah serta memperburuk resistensi insulin. Sedangkan protein nabati memiliki lebih sedikit lemak serta nol kolesterol sehingga lebih disarankan buat dikonsumsi.
Menurut kajian Konsep Karnus, mengkonsumsi protein untuk pengidap diabet wajib dicermati komposisinya. Hendaknya 70% protein yang disantap berasal dari protein nabati serta 30% sisanya ialah protein hewani. Mengkonsumsi protein hewani juga sepatutnya dipilihkan yang terbaik, misalnya mengkonsumsi daging ayam bagian dada sebab memiliki lebih sedikit lemak. Sebaliknya protein nabati dapat didapatkan dari ketahui, tempe, jamur, asparagus, brokoli, kacang kedelai, kacang polong serta kacang- kacangan yang lain.
Protein merupakan salah satu zat gizi yang mempunyai peranan penting untuk kesehatan badan. Sama halnya dengan karbohidrat serta lemak, protein juga merupakan salah satu nutrisi yang diperlukan badan dalam jumlah besar. Orang berusia dianjurkan untuk memakan 0, 75 gram protein per hari buat tiap 1 kilogram berat tubuh. Kala komsumsi santapan yang memiliki protein, maka sistem pencernaan akan memecah protein tersebut jadi asam amino yang diperlukan oleh nyaris seluruh bagian tubuh. Sebagian asam amino bisa dibuat sendiri oleh tubuh, akan tetapi sebagian yang lain hanya dapat didapatkan dari makanan. Mohon di ingat makanan yang baik juga bisa menjadi obat bagi suatu penyakit, termasuk obat diabetes. melalui pengaturan makanan di percaya dapat memperbaiki kondisi penyakit diabetes menuju kesembuhan. Sembuh diabetes secara total tuntas alami.
Diet yang disarankan pada Program Sembuh Diabet Konsep Karnus, mengkonsumsi santapan tinggi protein perlu ditingkatkan untuk pengidap diabet dengan catatan 70% protein yang disantap ialah protein nabati serta 30% sisanya ialah protein hewani. Mengkonsumsi protein akan menolong badan guna mencukupi kebutuhan asam amino selaku bahan pembuat enzim lipase yang berfungsi untuk menghancurkan lemak di dalam pembuluh darah. Protein nabati yang disantap lebih banyak dibanding protein hewani dimaksudkan buat mengurangi jumlah mengkonsumsi lemak jenuh yang masuk ke dalam badan.
Protein unsur hewani dapat diperoleh dari mengkonsumsi daging sapi, daging ayam, telur, seafood serta ikan- ikanan. Sebaliknya protein yang bersumber dari faktor nabati dapat didapatkan dari ketahui, tempe, kacang- kacangan serta sayur- mayur hijau semacam bayam, asparagus serta brokoli
(Sumber Artikel: https://konsepkarnus.com/artikel/159-pengalaman-konsep-karnus-membantu-mendampingi-pasien-untuk-sembuh-dari-penyakit-diabetes-secara-tuntas )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H