"Baguslah raden, tapi kamu harus hati-hati, jangan sampai ada orang lain yang tahu tentang hal ini, apalagi Nyi Dewi...bisa merusak nama baik Paman...paman pastinya akan di musuhi oleh anak paman sendiri..."
"Tenang paman...tenang...saya sudah merencanakan ini dengan matang...paman tidak usah khawatir...pokoknya paman terima beres...ya sudah kalau begitu saya pamit dulu...nanti sore menjelang malam, beberapa saat lagi  saya dan teman-teman akan pergi menyusul si someh..."
Kata Jaya Permana berusaha meyakinkan Raden Surya Atmaja.
"Iya Raden, Paman percaya sepenuhnya kepada kamu..."
Raden Surya atmaja tersenyum puas mengetahui rencana Jaya Permana yang akan membunuh Jaka Someh.
Tidak lama kemudian Jaya Permana  berpamitan  kepada Raden Surya Atmaja untuk kembali ke pondok tempat tinggalnya. Mereka tak sadar bahwa ada sepasang mata yang memperhatikan tingkah laku mereka.
Arya Rajah berjalan tergesa menuju kamar Dewi Sekar. Sesampainya di sana dia langsung memanggil kakak perempuannya
"Teteh...tolong buka pintu...ini Arya, ada hal penting yang ingin di sampaikan ke teteh..."
Dewi Sekar merasa heran kenapa adknya kembali datang ke kamarnya, padahal baru beberapa waktu lalu dia berpamitan untuk pulang ke kamarnya.
"Adik, ada apa...?" Tanya Dewi Sekar.
"Maaf  mengganggu...ada hal penting yang ingin saya sampaikan...".