Dewi Sekar menganggukan kepala. Mereka kembali masuk ke dalam padepokan Ki Buyut Putih.
Setelah mengantar kakak perempuannya masuk ke dalam pondok, Arya Rajah berpamitan untuk kembali ke kamarnya. Dewi Sekar menganggukan kepala.
"Iya, adik...terima kasih sudah menemani teteh...".
Arya Rajah hanya membalas dengan senyuman. Kemudian dia segera keluar dari pondok kakak perempuannya itu.
Baru saja dia berjalan beberapa meter dari pondok Dewi Sekar, tiba-tiba dia melihat Raden Jaya Permana sedang berjalan tergesa menuju pondok Raden Surya Atmaja. Arya Rajah merasa penasaran. Dia pun mengikuti Jaya Permana secara diam-diam.
Sesampainya di pondok Raden Surya Atmaja, Jaya Permana langsung masuk ke dalam tanpa mengucapkan salam. Rupanya Raden Surya Atmaja sudah menunggunya dari tadi.
"Bagaimana Paman, apakah si Someh sudah berangkat ke Sumedang Larang...?".
Jaya Permana langsung menanyakan Jaka Someh kepada Surya Atmaja.
"Iya Raden, dia sudah berangkat beberapa saat yang lalu...lalu bagaimana rencana raden...selanjutnya...?"
Raden Surya Atmaja, mengiyakan pertanyaan Jaya Permana, kemudian menanyakan rencana selanjutnya. Rupanya di antara mereka telah terjadi suatu persekongkolan.
"Baguslah kalau begitu, berarti sore ini saya dan beberapa teman akan turun gunung untuk mengejar Si Someh, Paman jengan kuatir, saya akan membunuh si Someh di tempat yang agak jauh dari gunung Tampomas, biar tidak ada yang curiga...". Kata Jaya Permana.