Mohon tunggu...
Yadi STP MM
Yadi STP MM Mohon Tunggu... Penulis - Science Content Writer PT Algarosan Nusantara

Berasal dari Rangkasbitung sekarang tinggal di Surabaya. Bekerja sebagai penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel Cerita Ksatria Ilalang Bab 28 Gerobak Sapi untuk Perjalanan

4 Juni 2022   10:09 Diperbarui: 4 Juni 2022   13:44 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu Jaka Someh pergi ke sebuah kampung yang letaknya tidak begitu jauh dari bukit yang dia tempati. Tujuannya adalah untuk membeli seekor sapi berikut gerobaknya. 

Dia mengambil uang simpanannya, yang dulu pernah di beri oleh Pak Rohadi, mantan mertuanya.  Selama ini uang tersebut dia simpan di dalam sebuah peti kayu kecil. Setelah dibelikan seekor sapi dan gerobak ternyata uangnya masih tersisa separuh.

Hari itu juga Jaka Someh segera memodifikasi gerobaknya, dengan memberinya atap dari anyaman daun pinang, agar nanti Dewi Sekar bisa merasa nyaman bernaung di bawahnya. Bagian alas gerobak di beri sejenis lapisan kapas yang agak tebal supaya nanti saat diduduki oleh Dewi Sekar akan terasa nyaman.

Jaka Someh segera memuat perbekalan ke dalam gerobaknya, ada tungku masak portable yang terbuat dari tanah liat yang telah dikeringkan, ada wajan dari bahan logam yang dia buat sendiri, ada piring dan lainnya. 

Jaka Someh juga memuat beberapa karung biji jagung, beras, umbi-umbian, buah-buahan dan berbagai sayuran yang tidak mudah layu dan bisa bertahan lama, seperti mentimun, kacang`kacangan, cabe, bawang merah, tomat bahkan beberapa butir kelapa. Semuanya berasal dari ladang yang dia kelola.

Melihat persiapan Jaka Someh yang sedemikian rupa, Dewi Sekar tertawa, dia merasa heran sekaligus kagum dengan jaka Someh yang dianggapnya penuh kesungguhan. Dalam nada bercanda, Dewi Sekar berkata kepada Jaka Someh

"Aduh ...Akang ...memangnya akang  mau pindah rumah kemana...? Koq bawaannya banyak sekali..." 

Jaka Someh tersenyum mendengar ucapan Dewi Sekar

"Hey...kan kita akan pergi jauh, nyai...he...he...siapa tahu nanti bisa di jual, kan lumayan buat modal nikah akang...mungkin saja nanti dalam perjalanan akang menemukan perempuan yang mau nikah dengan akang...he...he..." 

Dewi Sekar tersenyum mendengar candaan Jaka Someh.

Keesokan harinya, setelah fajar mereka pun berangkat, mengarah ke kota Sumedang Larang. Diperkirakan perjalanannya akan memakan waktu sekitar 3 sampai 4 harian dengan menggunakan gerobak sapi.

Bersambung ke Bab 29 Hati Yang Penuh Keikhlasan

Kembali Lihat daftar Isi dan Sinopsis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun