Mohon tunggu...
Yadi STP MM
Yadi STP MM Mohon Tunggu... Penulis - Science Content Writer PT Algarosan Nusantara

Berasal dari Rangkasbitung sekarang tinggal di Surabaya. Bekerja sebagai penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel Cerita Ksatria Ilalang Bab 25 Pertarungan Dua Nyai

3 Juni 2022   10:44 Diperbarui: 4 Juni 2022   04:16 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seharian Dewi Sekar menunggangi kudanya tanpa istirahat.  Sudah banyak perkampungan yang dia lewati. Dewi Sekar melihat ada banyak suasana yang mencekam, terlihat wajah warga yang nampak ketakutan. Dewi Sekar tahu hal tersebut disebabkan oleh ulah para anggota Kelompok Penjahat yang dipimpin oleh Ki Jabrik. Gerombolan ini memang suka menjarah ke perkampungan, awalnya mereka meminta upeti yang tinggi kepada setiap kampung, namun lama kelamaan mereka melakukan pengrusakan dan pembunuhan. Banyak kampung yang telah di rusak dan dibakar oleh gerombolan tersebut, setelah harta bendanya di rampas dengan paksa.

Menjelang sore, Dewi Sekar memutuskan untuk beristirahat di sebuah perkampungan yang terlihat kumuh. Disana dia mencari sebuah penginapan. Namun karena di kampung tersebut tidak ada penginapan, Dewi Sekar kembali melanjutkan perjalanannya menuju perkampungan berikutnya yang lebih besar.  Hari sudah malam ketika Dewi Sekar baru bisa menemukan sebuah penginapan di sebuah perkampungan yang ramai penduduknya.

Esok paginya dia kembali melanjutkan perjalanan. Ketika sampai di sebuah perkampungan, dia melihat ada 5 lelaki yang berwajah sangar sedang mengobrak abrik salah satu rumah penduduk. Ternyata mereka adalah anggota gerombolan Ki Jabrik yang sedang mendapat tugas dari pemimpinnya untuk menagih upeti di kampung itu. Ke lima lelaki itu adalah anak buah Ki Tapa, salah satu dedengkot dari gerombolan Ki Jabrik.

Ki Tapa adalah salah satu pendekar aliran hitam yang terkenal sakti dan kejam.

Saat itu mereka sedaag meminta upeti kepada para warga di sebuah kampung. Namun karena warga kampung tersebut miskin, mereka tidak mampu untuk membayar upeti yang diminta oleh anak buah Ki tapa. Anak buah Ki Tapa pun marah dan mulai mengobrak-abrik kampung tersebut. Beberapa warga nampak babak belur dihajar oleh anak buah Ki Tapa tersebut. Melihat kejadian tersebut, Dewi Sekar Harum menjadi marah. Dia langsung berteriak kepada anak buah Ki Tapa

"Hey...manusia-manusia biadab...hentikan perbuatan kalian..." 

Anak buah Ki Tapa sontak kaget mendengar teriakan Dewi Sekar, namun ketika mereka melihat ke arah Dewi Sekar, mereka tertawa

"ha...ha...gadis cantik...ternyata kamu...yang tadi berteriak ke akang...jangan marah......lebih baik kamu jadi pacar akang saja......aduh cantiknya..." 

Kemudian mereka mulai mendekati Dewi Sekar, salah satu dari mereka mencoba memegang tangan Dewi Sekar sambil tertawa.

Diperlakukan seperti itu, Dewi Sekar bertambah marah dan langsung menghentakan tangannya. Dia langsung memukul perut anak buah Ki Tapa tersebut, dan menyusulnya dengan tendangan ke arah muka. Pukulan dan tendangannya begitu telak, membuat anak buah ki Tapa tersebut langsung tersungkur. Teman-temannya kaget melihat keganasan Dewi Sekar seperti itu, mereka pun berhenti tertawa dan langsung mengeroyok Dewi Sekar. Dengan penuh kepercayaan diri, Dewi Sekar memasang kuda`kudanya sambil bersiap menghadapi mereka. Tanpa ragu`ragu lagi beberapa anak buah Ki Tapa yang tersisa langsung menyergap Dewi Sekar. Dewi Sekar pun langsung melancarkan jurus-jurus mautnya. Perkelahian mereka cukup sengit. Setelah menghabiskan sekitar 10 jurus barulah Dewi Sekar mulai dapat mendesak mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun