Mohon tunggu...
yacub sitorus
yacub sitorus Mohon Tunggu... -

guru di SMAN 1 PANAI TENGAH

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kawanku yang Hebat..!!!

7 Oktober 2013   21:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:51 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Cerita ini adalah kisah tentangku dan  sahabatku namanya Habib, umurnya 3 tahun lebih tua dariku. Awalnya dia hanya seorang lulusan SMA. Ketika dia lulus dari SMA saat itu aku lulus SLTP. Setamat dari SMA dia merantau kesana-kesini untuk mencari pekerjaan. Waktupun berlalu , 4 tahun kemudian ketika itu saat aku sudah kuliah  di tingkat pertama aku bertemu dengannya, tapi habib yang sekerang penampilan dan kebiasaan hidupnya sudah jauh berbeda dari habib yang kukenal dulu. Penampilannya layaknya preman dengan rambut gondrong,suka pulang pagi dan mabuk-mabukan. Saat itu aku berkata padanya tidak ada gunanya kehidupan seperti itu dan aku mengajaknya untuk masuk kuliah ditempatku kuliah juga. Dia tertawa sambil mengatakan tidak mungkin sementara dia merasa sudah lama tamat dari SMA dia merasa itu hal yang mustahil. Aku terus berusaha meyakinkan dia bahwa tidak ada kata terlambat, tapi untuk membujuknya bukan hal yang gampang selalu saja ada alasannya untuk menolak ajakanku mulai dari alasan biaya sampai alasan orang tuanya yang gak mungkin setuju.

Aku tidak putus asa sampai akhirnya suatu hari dia mengatakan padaku bahwa  dia mau kuliah tapi dia minta tolong agar aku membantu memberikan pehaman kepada orang tuanya. kamipun langsung menemui orang tuanya, awalnya orang tuanya tidak setuju karna masalah biaya dan kebiasaan buruk anaknya. Tapi kami meyakinkan bahwa kami berusaha membiayai kuliah kami sendiri, akhirnya orang tuanya setuju. Singkat cerita sahabatku habib pun mendaftar saat penerimaan mahasiswa baru. Habib pun menjadi adik kelasku dia memutuskan mengambil jurusan Pendidikan Matematika sama sepertiku.  Mulai saat itu kami selalu belajar bersama, bekerja bersama untuk mencari biaya kuliah. Berbagai pekerjaan pernah kami kerjakan, apapun yang disuruh orang pasti kami kerjakan asal kan halal walau harus menguras tenaga dan keringat. Sampai pada akhirnya kami dipanggil dua sekolah yang berbeda untuk mengajar bidang study matematika saya di MTs dan Habib di SLTA. Sebelumnya kami memang memasukkan lamaran kesekolah-sekolah tersebut. Kami kuliah sore dan mengajar tidak mengganggu kuliah kami. Akhirnya jadilah kami guru honor yang berlatar belakang pendidikan belum sarjanah.

Habib bingung karena dia harus mengajar SMA sementara dia sudah lama tidak menyentuh materi-materi SMA. Saat itu aku masih sangat menguasai materi-materi SMA maka jadilah aku guru private untuk habib tiap malam dia belajar tentang materi apa yang akan disampaikannya besok.  Habib seorang yang cerdas dan pekerja keras tidak perlu lama baginya untuk bisa menguasai seluruh materi-materi matematika SMA.

Agustus 2008 akhirnya kami berhasil menyelesaikan kuliah, aku diwisudah bersamaan dengan habib karena masalah biaya yang membuatku harus tertunda samapai setahun. Awal September 2008 kami mengikuti seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil karena kebetulan saat itu pemerintah sedang membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil. Dan Alhamdulillah kami berdua lulus, perasan bahagia bercampur haru jadi satu itulah yang kami rasakan saat itu. Perjuangan demi perjuangan kami lewati bersama sampai akhirnya kami bisa meraih apa yang kami cita-citakan bersama pula. Bagi kami menjadi PNS adalah karunia Tuhan yang sangat kami syukuri.

Demikian kisah perjalanan hidupku dan sahabatku ini saya tulis semoga pembaca dapat memaklumi tulisan yang acak-acakan ini.karena terus terang ini merupakan pengalaman pertama kali menulis dikompasiana. Intinya saya ingin menyampaikan pesan pertama bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengejar cita-cita, sahabatku Habib telah membuktikannya. Kedua bekerja keras adalah kunci kita untuk dapat meraih cita-cita. Guru adalah profesi yang mulia jangan pernah malu mengatakan cita-cita kita tercapai saat kita berhasil menjadi PNS guru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun