Dari segi efektifitas akan tetap menuai kelebihan dan kekurangan dalam pemakaiannya dan modalnya. Drone membutuhkan modal yang cukup besar dalam pembeliannya dan perancangan agar dapat digunakan sesuai pola yang diinginkan.Â
Untuk hal ini, para petani skala kecil akan merasa kesulitan karena modal yang dibutuhkan untuk drone pastinya akan lebih besar daripada modal untuk kebutuhan pertaniannya. Namun drone ini menguntungkan untuk pelaku pertanian yang berskala besar dengan luasan lahan yang berhektar-hektar.Â
Hal tersebut menguntungkan karena akan menghemat pembiayaan tenaga kerja, dimana sebelum ada drone memperlukan banyak tenaga untuk memupuk satu persatu tanaman, dengan adanya inovasi ini pupuk akan tersebar dengan sendirinya hanya memperlukan tenaga dalam pengoprasiannya.Â
Dengan adanya drone penebar pupuk ini juga dapat menghemat waktu, sehingga waktu lebih efisien. Pemanfaatan drone ini akan lebih cepat dalam menyemprotkan pupuk cair ke tanaman, misalnya pada tenaga manusia, perlu kembali ke tempat pengambilan pupuk ketika pupuk yang disemprotkan habis,dengan menggunakan drone akan kembali lebih cepat dibanding tenaga manusia.
Seletah melihat kelebihan dan kekurangan drone yang dapat dipertimbangkan untuk keefektifannya seperti dalam penggunaan modal dan tenaga usaha. Meskipun membutuhkan modal yang cukup tinggi namun juga dapat membantu dalam proses perawatannya. Sehingga perlu adanya banyak sosialisasi dan pengembangan yang lebih lagi terlebih di Indonesia agar dapat memajukan pertanian di Indonesia sendiri.Â
Sumber :Â
Suhardi. 2020. Pemupukan Tanaman Otomatis Menggunakan Sensor Ultrasonik dan cahaya Berbasis Arduino Uno R3. Journal of Islamic Science and Technology. 5(1):49-61.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI