Mohon tunggu...
Santri Kendel
Santri Kendel Mohon Tunggu... Jurnalis - @NgopiYuk

Pegiat dunia literasi sejak 2017, Redaksi Aktif Annajahsidogiri.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Ambisi dan Inovasi

25 Oktober 2021   22:59 Diperbarui: 26 Oktober 2021   19:54 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang ambisius adalah orang yang dikenal sangat sulit menerima kenyataan. Boleh dikatakan mereka itu orang-orang yang kurang tawakal. Setiap usaha yang mereka lakukan harus senantiasa menuai hasil. Hal ini kerap kali membuat mereka lupa bersyukur.

3. Kehidupan tertekan

lupa besyukur seringkali seseorang seringkali  merasa tertekan dan khawatir atas segala sesuatu yang terjadi pada dirinya. Inilah yang kebanyakan dirasakan oleh orang yang merasa kurang.

Sumber: unplash
Sumber: unplash

Apa yang harus dilakukan?

Kenyataan diatas telah melahirkan simalakama bagi siapapun. Antara terus memberi kebebasan sifat ambisius atau mengekangnya sehingga hidup berjalan datar-datar saja.  Lantas hal apa yang seharusnya harus kita lakukan menyikapi hal demikian ini?

Memanfaatkan potensi diri  semaksimal dan sebaik mungkin

Kita semua sadar semua potensi yang ada dalam diri kita adalah pemeberian sang maha kuasa. Memanfaatkannya dengan baik adalah keniscayaan bagi kita semua. Tapi apakah kita telah memanfaatkan pemberian itu dengan baik? Atau justru kita telah menggunakannya secara serampangan.  

Sebab maksimal saja dalam memanfaatkan potensi diri tidaklah cukup, kita juga perlu melihat apakah potensi itu  telah kita arahkan sesuai dengan aturan main yang ditetapkan oleh tuhan. Jangan sampai karena kita fokus memanfaatkan potensi yang kita miliki, lalu kita lupa terhadap aturan main yang telah ditetapkan olehnya.

Ingat Bersyukur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun