Selalu merasa kurang  adalah sifat alamiah yang dimiliki oleh semua manusia. Ketika suatu pencapaian telah dicapai, maka ia segera bergerak  untuk mencapai tujuannya yang lain. Sifat inilah yang pada dasarnya selalu mendorong manusia untuk senantiasa berjuang, bersaing dan berinovasi dengan hal-hal yang ada disekitar mereka.  Dengan sifat ini pula manusia senantiasa mengalami perkembangan dalam fase hidupnya
Seperti yang kita ketahui bersama, awal mula mobil tercipta  hanyalah berupa kendaraan roda tiga bertenaga uab yang sekadar berfungsi sebagai pengangkut peralatan perang . Kemudian penemuan ini terus dikembangkan hingga lahirlah saat ini berbagai macam mobil dengan kecanggihan yang mencengangkan.
 Coba bayangkan andaikan penemuan mobil itu terhenti pada penemuan mobil bertenaga uab, tidak ada generasi manusia yang mau berinovasi atas penemuan tersebut. Sudah barang tentu kita tidak akan merasakan kemudahan yang ada saat ini.  Waktu-waktu penting-pun terbuang percuma hanya gara-gara kita masih  menggunakan mobil bertenaga uab yang hanya  memiliki kecepatan 20 km per jam. Hal ini  membuktikan bahwa sifat selalu merasa kurang adalah  keniscayaan pada diri setiap manusia.
Walau demikian sifat selalu merasa kurang pada diri manusia tidak selalu berarti positif , seringkali keberadaannya  memunculkan hal-hal buruk. Diantaranya, sifat selalu merasa kurang seringkali mengarahkan mereka pada ambisi pribadi" yang tentunya sangat buruk bagi manusia. Kenapa?
Baca Juga: Esesnsi Tambahan Nikmat dalam Syukur
1. Membuat rasa bahagia terhapus
Kesibukan seseorang dalam mecapai target pribadinya seringkali membuatnya lupa bahwa dia berhak bahagia dan membahagiakan orang-orang dekat disekitarnya. Â Tidak ada kosa kata santai dalam hidup mereka, sebab prinsip hidup mereka adalah kerja, kerja dan kerja
2. Sulit menerima kenyataan