Mohon tunggu...
Yaasmin Hilda
Yaasmin Hilda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ingin menambah kemampuan menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Transformasi Paradigma Pembangunan Kesejahteraan Publik: Studi kasus dan Strategi Inovatif

20 Januari 2025   22:27 Diperbarui: 20 Januari 2025   22:27 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Transformasi lain adalah penghapusan stigma terhadap penerima bantuan sosial. Di Amerika Serikat, program jaminan sosial seperti Supplemental Nutrition Assistance Program (SNAP) tidak lagi mengidentifikasi penerima sebagai "beban negara" tetapi sebagai "pemilik hak." Pendekatan ini meningkatkan rasa percaya diri penerima bantuan dan mendorong mereka untuk lebih aktif dalam masyarakat.

Studi kasus di Indonesia menunjukkan keberhasilan beberapa program pemberdayaan masyarakat. Salah satu contoh adalah Program Keluarga Harapan (PKH), yang memberikan bantuan langsung bersyarat kepada keluarga miskin. Program ini tidak hanya memberikan bantuan finansial tetapi juga mengharuskan penerima untuk memastikan anak-anak mereka bersekolah dan mendapatkan imunisasi. Hasilnya, program ini berhasil meningkatkan tingkat partisipasi sekolah dan kesehatan anak-anak di daerah terpencil.

Selain itu, pendekatan berbasis pemberdayaan juga diterapkan melalui program Dana Desa. Melalui program ini, masyarakat desa diberikan wewenang untuk menentukan prioritas pembangunan, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Partisipasi aktif dari masyarakat tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga menciptakan rasa tanggung jawab kolektif terhadap pembangunan di daerah mereka.

Di tingkat internasional, Brasil telah menerapkan program Bolsa Familia, yang berhasil mengurangi angka kemiskinan secara signifikan. Program ini memberikan bantuan kepada keluarga miskin dengan syarat anak-anak mereka harus bersekolah dan menerima perawatan kesehatan. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup tetapi juga mengurangi ketimpangan sosial.

Secara keseluruhan, pembangunan kesejahteraan sosial yang efektif memerlukan kolaborasi lintas sektor. Pemerintah, LSM, dan sektor swasta harus bekerja sama untuk memastikan bahwa program-program yang dirancang benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat dan memberdayakan mereka untuk menjadi agen perubahan.

Pembangunan kesejahteraan publik yang berkelanjutan memerlukan pendekatan yang holistik dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Pergeseran dari pendekatan reaktif ke proaktif, dari stigmatisasi ke hak asasi 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun