Pembangunan kesejahteraan publik merupakan salah satu elemen penting dalam menciptakan masyarakat yang adil, setara, dan sejahtera. Dalam konteks pembangunan nasional, upaya ini mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan perlindungan sosial. Sayangnya, banyak kebijakan yang selama ini diterapkan masih berorientasi pada penanganan masalah setelah terjadi, tanpa memperhatikan pencegahan dan pengembangan kapasitas masyarakat.
Di era modern, paradigma pembangunan sosial terus mengalami evolusi. Pendekatan tradisional yang hanya bersifat karitatif dan reaktif mulai ditinggalkan, digantikan oleh pendekatan yang lebih proaktif, holistik, dan berbasis kebutuhan masyarakat. Pembangunan yang berfokus pada pemenuhan hak asasi manusia dan pemberdayaan komunitas menjadi semakin relevan seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keadilan sosial dan keberlanjutan.
Transformasi ini juga dipengaruhi oleh berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan meningkatnya ketimpangan ekonomi. Negara-negara di dunia, baik maju maupun berkembang, mulai menerapkan kebijakan yang menekankan kolaborasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sektor swasta. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan sistem kesejahteraan yang inklusif, partisipatif, dan berkelanjutan.
Artikel ini mengulas berbagai paradigma pembangunan kesejahteraan sosial, menyoroti pentingnya pendekatan berbasis hak, pemberdayaan masyarakat, serta pembelajaran dari studi kasus internasional. Dengan menganalisis perubahan paradigma dan dampaknya, diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas pembangunan kesejahteraan di Indonesia.
- Iceberg Theory (Anderson)
Teori ini menyatakan bahwa permasalahan sosial yang terlihat di permukaan hanyalah sebagian kecil dari akar masalah yang lebih besar. Penanganan harus diarahkan pada akar penyebab untuk mencegah terulangnya masalah yang sama.
- Teori Hak Asasi Manusia
Pendekatan ini menekankan bahwa kesejahteraan bukan sekadar belas kasih, melainkan hak dasar yang harus dipenuhi oleh negara.
- Teori Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat memposisikan individu sebagai subjek aktif yang memiliki potensi untuk mengatasi masalah mereka sendiri dengan dukungan pemerintah dan lembaga sosial.
Pendekatan Universal dan Selektif
Pendekatan universal memberikan pelayanan sosial kepada seluruh masyarakat, sedangkan pendekatan selektif menargetkan kelompok yang palingÂ
membutuhkan dengan mempertimbangkan tes kemampuan ekonomi (means-test).
Pendekatan dalam pembangunan kesejahteraan publik telah mengalami pergeseran yang signifikan. Salah satu perubahan besar adalah peralihan dari pendekatan yang hanya berfokus pada penyelesaian masalah menuju pemenuhan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh. Misalnya, program kesehatan masyarakat di beberapa negara, seperti Norwegia dan Swedia, tidak hanya berfokus pada pengobatan tetapi juga pada program preventif seperti edukasi kesehatan, promosi gaya hidup sehat, dan vaksinasi gratis.