Mohon tunggu...
Yaafi
Yaafi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

Influencer

Selanjutnya

Tutup

Film

Cerita Penonton Setelah Menonton Film Miracle In Cell No 7

1 Oktober 2022   13:15 Diperbarui: 14 Oktober 2022   21:09 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film miracle in no 7 adalah film yang digarap ulang oleh hanung bramantyo dari versi aslinya korea Selatan ke versi indonesia. Pada artikel ini saya akan membahas tentang film miracle in no 7 yang diceritakan ulang oleh teman saya yang telah menonton film tersebut, artikel ini hanya membahas kesan dari cerita film tersebut tanpa bermaksud spoiler. 

Film ini mengisahkan tentang Dodo Rozak (Vino G. Bastian) yang hanya ingin menjadi ayah yang baik bagi anaknya, Kartika (Graciella Abigail), sekalipun dia hanyalah pria dengan kecerdasan terbatas, bertingkah dan berperilaku seperti anak-anak. Pada kenyataannya, justru Kartika yang lebih sering menjaga dan merawat ayahnya. Tapi keduanya hidup bahagia. Kartika tetap bangga meski ayahnya hanya berjualan balon sehari-harinya. Menurut teman saya tentang film ini jika kalian menyaksikan versi Korea-nya terlebih dahulu, pasti berpendapat kalau film ini tak jauh berbeda dengan yang aslinya. Meskipun mengambil ide cerita yang sama, pembawaan yang diberikan Hanung Bramantyo terasa khas dengan menyesuaikan latar dan kondisi di Indonesia.

"Ini filmnya keren bangetttttt dibuat ketawa terus yaallah tapi sekali dapet scene bawang nangisnya bener2 sampe bengep." Reaksi akun @baekprefecture yang mirip sekali dengan reaksi teman saya saat menonton film tersebut.

"Antusias positif penonton film Miracle In Cell No 7 membawa lebih dari 190.000 penonton ke bioskop untuk menonton film adaptasi sinema Korea legendaris. Film yang dibintangi oleh Vino G Bastian, Gracella Abigail, Indro Warkop, Bryan Domani, Tora Sudiro, Indra Jegel, dan Rigen Rakelna ini juga meraih beragam reaksi positif di hari pertama penayangannya." Sumber dari By intan kirana.

"Ceritanya bagus ga ngecewain, kalo dibandingin sama yang original versionnya juga sama-sama bagus. malah entah kenapa gue lebih dapet emosinya pas nonton yang versi indonesia akting para aktor aktris nya juga bagus tapi ada miss 2 poin kalo menurut gue, yaitu 1. kenapa melati ceritanya dibuat takut sama bapak dodo? (ini tuh secara ga langsung kan melati lari terus di word karena ketakutan itu kan, padahal di cerita aslinya anak itu ga ada takut sama sekali sama Yonggu) 2. tahun lahir bapak dodo yang dibilang 1982. entah gue salah denger atau gimana tapi gue baca 1982 di translatenya. itu kan kejadian 2002, berarti umurnya baru 20 tahun ... tapi anaknya sudah SD katakanlah 7 tahun, masa punya bayi umur 13 tahun ini gue yang nganggep gak masuk akal apa normal aja gitu 13 tahun punya anak :)udah sih itu aja, sisanya beneran bagus banget filmnya, ngaduk emosi dapat banget gue nangis apalagi pas bagian ending-ending AAAA gabisa gue anjir sedih banget. akting yang paling dapet menurut gue Vino, Indro Warkop sama Mentari, alias gue nangis kebanyakan karena mereka." Reaksi akun @tteokichii.

karena viral dan banyak dibicarakan dimana-mana maka dari itu teman saya yang penasaran pun akhirnya memilih menonton film tersebut dibandingkan film yang lain. Yang saya liat dari komentar-komentar di media sosial tentang film garapan hanung bramantyo ini, rata-rata memiliki pendapat yang sama dengan yang teman saya ucapkan. Dan menurut saya apa yang dirasakan oleh teman saya sudah pasti 90% yang sudah menonton film tersebut pasti merasakan hal yang sama, film tersebut memang membuat penasaran akan tetapi memuaskan penonton itu yang bisa saya ambil dari beberapa komentar di media sosial dan yang teman saya ceritakan.

Terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel singkat ini maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan artikel ini dan sekali lagi saya ingatkan untuk penulisan artikel ini bertujuan untuk membandingkan cerita teman saya dengan reaksi penonton lain. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun