Mohon tunggu...
Sujana
Sujana Mohon Tunggu... Administrasi - Simplicity

Dalam pusaran pengamatan, pengendapan, dan penuangan kembali.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bandara Yogya nan Padat Semrawut

20 Desember 2012   08:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:18 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_215584" align="aligncenter" width="300" caption=""][/caption] “Bandara kok serasa terminal bis!” Begitulah komentar teman yang terkirim melalui SMS saat berada di ruang tunggu Bandara Adisucipto Yogyakarta (“Bandara Yogya”) November 2012 lalu. Bandara ini tercatat berstatus sebagai bandara internasional yang berkonotasi dengan kenyamanan fasilitas dan kesigapan pelayanan. Agak mengherankan bila ada yang menyamakan dengan terminal bis. Saat menunggu penerbangan ke Jakarta pukul 16.10, Minggu (2 Desember 2012) saya berkesempatan untuk mengamati dan merasakan sendiri seperti apa berada di Bandara Yogya. Kepadatan terlihat mulai pintuk masuk bandara. Penumpang berikut trolinya berjubel menunggu masuk ruang check-in dan penyerahan bagasi. Begitu memasuki ruang tunggu, inilah gambarannya. [caption id="attachment_215581" align="aligncenter" width="300" caption=""]

1355992322773338682
1355992322773338682
[/caption] Meski telah membayar airport tax yang sama dengan penumpang lain, banyak penumpang yang tidak dapat menikmati fasilitas tempat duduk yang tersedia karena telah penuh terisi. Sebagian berdiri dan bergerombol, tersebar di berbagai tempat, sebagian lagi berjalan-jalan hilir mudik sehingga menimbulkan kesemrawutan pandangan. Penumpang berusia lanjut yang tidak mendapatkan tempat duduk tampak rona letihnya. Pemandangan ini menunjukkan bahwa kapasitas ruang tunggu Bandara Yogya sudah tidak memadai lagi dengan volume penumpang dan frekuensi penerbangan yang dilayani. [caption id="attachment_215582" align="aligncenter" width="300" caption=""]
13559924231359959745
13559924231359959745
[/caption] Pemandangan yang hampir sama juga terjadi di toilet karena hanya ada satu tempat fasilitas toilet di ruang tunggu. Khusus untuk toilet pria, hanya tersedia dua bilik kloset dan beberapa urinor. Tentu saja toilet yang sempit menjadi sasak karena dijejali oleh banyak orang, berbaur antara yang antri ke bilik kloset dengan pengguna urinor. [caption id="attachment_215583" align="aligncenter" width="300" caption=""]
1355992503585751651
1355992503585751651
[/caption] Melihat pemandangan di atas, saya jadi paham pada komentar teman saya yang merasa seperti berada di terminal bis. Semoga pembangunan bandara Yogya yang baru yang kabarnya lokasinya telah ditetapkan dapat segera terwujud sehingga pemandangan seperti itu tidak akan dijumpai lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun