Part 7
Magnolia menunggu di teras rumahnya, pagi-pagi dia pulang dari rumah sakit karena harus ganti baju untuk pergi bekerja. Sudah lebih dari 30 menit dirinya menunggu dan Nikho belum muncul juga. Pria itu tidak pernah telat menjemputnya, dan jika dia berkata akan datang, maka dia pasti datang tepat waktu.
Magnolia mulai cemas, mondar-mandir sambil sesekali menggigiti kuku ibu jarinya.Â
"Kenapa Nikho belum sampai juga? Aku bisa terlambat!" cemasnya lalu menyilakan rambut di sisi telinganya. "Jika aku berangkat sendiri, kiranya dia akan marah tidak?"
Tapi dia memutuskan untuk menunggu beberapa menit lagi. Dan terpaksa akhirnya dia berangkat sendiri ke toko bunga. Selama bekerja dia terus memikirkan ketidak-munculan Nikho pagi ini. Dan saat istirahat Magnolia memberanikan diri untuk menelpon Nikho. Tapi tak ada tanggapan.
"Apakah mungkin Nikho mendengar perbincanganku dengan Mama, dan dia marah, itu sebabnya dia ...."
Entah kenapa Magnolia merasa ada sesuatu yang hilang darinya saat Nikho tidak menampakan diri padanya. Dia sudah terbiasa dengan hadirnya Nikho di hari-harinya meski pada awalnya dengan terpaksa.Â
Hingga hari-hari berikutnya, Nikho tak lagi datang menemuinya. Entah di rumah sakit, di toko bunga atau pun di rumahnya.Â
Utari juga merasa heran karena Nikho tak pernah datang lagi ke rumah sakit.
"Apa terjadi masalah, belakangan dia tidak pernah menampakan diri?"
"Aku tidak tahu, Ma. Mungkin saja, dia sudah bosan."