"Tapi mau bagaimana lagi, mencari yang baru sudah tudak mungkin kan. Acaranya hari ini, ya sudah...kau tak perlu membawa mereka!"
"Tidak bisa," sang gadis menghampiri pita dan bendera itu, memungut pita merah putih selebar 5cm dan sepanjang 60cm itu. Mengikatkannya melingkari kepala.
"Pertiwi, itu masih basah!" cegah ibunya.
"Nanti juga kering Bunda!" sahutnya memungut bendera yang juga masih basah itu lalu, "Tiwi berangkat Bunda, assalamu alaikum!" serunya seraya berlari. Sang ibu menjawab salamnya lalu melanjutkan pekerjaannya sambil menggeleng. Tapi tercipta senyum di bibirnya.
Ku ikuti sang gadis pergi, ia berjalan kaki. Di sepanjang jalan yang di penuhi dengan bangunan-bangunan tinggi itu, terpajang bendera merah putih yang berkibar-kibar oleh angin. Aku kenal jalanan ini, jalanan yang biasa aku lewati. Tapi ada sesuatu yang berbeda, kulihat semua bangunan yang ada, baik tinggi maupun pendek. Terdapat tiang yang menjulang dan dihiasi pita merah putih yang berkibar-kibar. Ku lihat lurus ke depan, lalu ke tengok kanan-kiri dan juga belakang. Di setiap puncak bangunan yang tinggi-tinggi itu berkibar sang Saka Merah Putih dengan gagah. Apakah ini nyata?
* * *
Ku nyalakan televisi, mencari berita apa yang sedang hangat. Aku tak menemukan polemik-polemik yang membuat resah warga, tak menemukan berita-berita penangkapan koruptor yang kian meraja lela. Mungkin, aku ketinggalan sesuatu. Jadi ku raih tabku, dan mencari berita terhangat disana. Ku tekan tombol on lalu muncul cahaya biru membentuk layar di atasnya, hologram layar. Kucari berita terhangat hari ini,
Beberapa news membuatku tersenyum,
• Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat korupsi terendah.
• Kriminalitas di Indonesia menurun drastis selama beberapa tahun terakhir.
• Indonesia baru saja mendapatkan penghargaan sebagai salah satu negara terbersih, mengalahkan Korea Selatan dan Singapura.