"Karena ini cukup privat!"
Liana melangkah, "ini cukup sepi sekarang, kau bisa bicara!" tegasnya, Anthony menajamkan pandangannya, sekarang memang sepi, tapi terkadang tiba-tiba bisa ada orang. Tapi ia juga tahu ia tak bisa memaksa Liana hanya dengan ucapan, dengan kekerasan....itu juga tak mungkin!
Akhirnya ia melangkah ke dalam, menghampiri wanita itu hingga berdiri berhadapan. Mata mereka bertemu, saat ini Liana bisa melihat kesungguhan dari matanya, tapi ia tak tahu, kesungguhan itu untuk apa?
"Aku ingin kau bercerai dengan Nicky!" pinta Anthony. Liana terpaku, matanya melebar, pria itu memintanya untuk bercerai dengan Nicky?
"Kau sudah gila?" desis mulutnya dengan sendirinya, ia menggeleng pelan. Entah artinya apa?
"Dia tidak memedulikanmu lagi, dia membiarkanmu hidup seperti ini. Dan kau masih ingin bertahan?"
"Aku yang pergi!"
"Dan dia tidak mencarimu, jika memang dia peduli padamu, harusnya dia bisa menemukanmu sejak dulu. Tapi dia malah asyik bersama mantan kekasihnya!"
"Ivana di sana karena Nino!"
"Itu tak menjamin mereka tak melakukan apapun, anak itu....membutuhkan status yang jelas dari ayahnya. Nicky harus menikahi Ivana, apakah....kau siap untuk dimadu?"
Liana kian terpaku, menegangkan urat-uratnya hingga leher jenjangnya ikut menegang. Itu juga termasuk hal yang ia takutkan, meski jika itu memang harus......