Waktu berlalu begitu cepat, berputar kilat bak gelinding roda. Ingatkah engkau dimana pertama mata kita beradu? Aku tak tahu apa saat itu?
Ku coba lari, engkau tak lelah meraihku. Mengangsur tangan untuk menarikku dari gelap, membawaku dari titik nadir ke secercah cahaya. Dimana kau mengangkatku dari busuk lumpur ke dalam telaga suci.
Ingatku, dimana sering ku ucap, bahwa aku tak mencintaimu! Tapi tak kau hirau celotehku, kau tawarkan murni cinta saat ku jatuh. Tak peduli meski aku ingin selalu lari, tapi benar kata pepatah,
"Tresno jalaran soko kulino"
Cinta itu datang karena terbiasa.
Kini, aku tak mampu jika engkau marah padaku, aku tak tahan lama jika kau diamkan aku. Entah, apa jadinya diriku jika waktu itu tak kau beri uluran tanganmu? Mungkin, aku sudah hancur. Aku sudah terlaknat.
Engkau bukan hanya sekedar pahlawanku, engkau penyelamatku, penuntunku, yang menunjukan cahaya saat ku lena kilau dunia. Engkau pencerahku, ketika aku hilang arah.
Â
Home, 10/112015 |Â Y_Airy no. 25
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI