"Sama kakak cantik!"
"Kakak cantik yang mana?"
"Ini!" tunjuknya ke arahku, wanita itu segera membawa anaknya menyingkir, "dah kakak....!" lambainya, aku pun membalas lambaian itu.
* * *
Wanita tua itu menengadahkan tangannya di depan foto seorang gadis cantik, berdo'a. Setelah itu ia mengelus wajah di dalam pigura itu sambil tersenyum, tetapi airmatanya meleleh. Setiap hari ia hanya bisa mengiriminya do'a di depan pigura itu selama bertahun-tahun. Gadis dalam pigura itu meninggal di dalam gedung bersama puluhan orang lainnya, jasadnya tidak di temukan, mungkin sudah menjadi abu.
15 tahun lalu.....
"Bener nih nggak mau aku tungguin?" seru Vira,
"Nggak usah Vir, ngantrinya kan lumayan. Selesai ngirim surat buat Bunda nanti aku susul aja deh kalian!" sahut Dina,
"Ya udah, aku jalan dulu yak. Jangan lupa nanti nyusul, anak-anak udah nungguin soalnya!"
"Iya, cerewet ah!"
Vira pun berhambur meninggalkan kantor pos, menuju motornya dan segera tancap gas. Tetapi saat ia sampai di gerbang keluar....